Pesan Bijaksana Ketua MPR untuk PB HMI: Jangan Terpecah Belah
jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet memberikan pesan penting dan bijaksana untuk para pengurus dan kader HMI seluruh Indonesia.
Bamsoet mengingatkan para pengurus dan kader HMI di berbagai wilayah bahwa latar belakang pendirian organisasi ini pada 5 Februari 1947 tidak lepas dari situasi perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan negara dari berbagai serangan militer Belanda.
Hingga puncaknya menghadapi agresi militer Belanda I dalam rentang waktu 21 Juli 1947 hingga 5 Agustus 1947.
Ia menuturkan di masa terdahulu, untuk menguasai sebuah bangsa negara dilakukan dengan serangan militer.
Namun, di masa kini invasi militer hampir tak terjadi, karena serangan dilakukan melalui ideologi.
"Kesuksesan para pendahulu HMI dalam melawan penjajahan Belanda, harus diteruskan oleh kader HMI masa kini dengan cara menjaga ideologi Pancasila dari serangan ideologi lain," ujar Bamsoet usai menerima PB HMI di ruang kerja ketua MPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/2). Pengurus PB HMI yang hadir antara lain Ketua Umum Arya Kharisma Hardy, Bendahara Umum Andi Rante dan Ketua Bidang Rahim Key.
Ketua ke-20 DPR RI ini menekankan para pengurus dan kader HMI sebagai bagian dari tulang punggung kaum muda Indonesia harus selalu menjadi teladan sekaligus edukator handal dalam menjaga semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
Melalui HMI, ia menegaskan generasi muda bangsa jangan mudah terprovokasi oleh isu apa pun.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyampaikan pesan bijaksana kepada Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI).
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi
- Lestari Moerdijat: Inklusivitas Harus Mampu Diwujudkan Secara Konsisten