Pesan Cinta Kasih dan Kedamaian
Peringatan Waisak 2556 BE
Senin, 07 Mei 2012 – 06:47 WIB
Lalu, kenapa kehidupan manusia masih juga belum bisa rukun dan sejahtera? "Karena biasanya manusia lupa menghayati hukum karma atau sebab akibat (karma, Red) dan ajaran cinta kasih serta belas kasih universal," katanya.
Baca Juga:
Akibatnya, penganut agama itu cenderung menjadi jahat, kejam, beringas, dan brutal dalam setiap perilakunya. "Aksi kekerasan merajalela sehingga kehidupan masyarakat tidak aman dan membuat citra dan kemuliaan luhur bangsa menjadi pudar dan merosot di mata dunia internasional," tegasnya.
Untuk itu, lanjut dia, tiga pilar agama berupa pendidikan, kebudayaan, dan kebijakan belas kasih harus selalu ditegakkan."Bila ada agama yang mengabaikan tiga pilar itu, pelan-pelan akan redup dan dilupakan orang atau pemeluknya. Hal sebaliknya akan disenangi dan dibutuhkan umat manusia serta mudah berkembang dan banyak pengikutnya," katanya.
Ketua Umum DPP Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) sekaligus Ketua Umum Panitia Waisak Nasional Indonesia 2556 BE/2012 Siti Hartati Murdaya berharap Waisak dijadikan sebagai momentum umat Buddha mengikuti jejak Sang Budha Gautama saat berjuang melawan hawa nafsu. "Pada intinya, melawan hawa nafsu sang ego karena sang "aku" inilah sumber malapetaka dan segala penderitaan lahir dan batin".
MAGELANG - Puluhan ribu umat Buddha mengikuti puncak perayaan Hari Raya Waisak 2556 BE di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, tadi
BERITA TERKAIT
- Kemendagri Apresiasi Kinerja Pj Gubernur Sumut, Luar Biasa
- 5 Berita Terpopuler: Pernyataan BKN Keluar, Kepastian Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu Ada tetapi Tanpa Tunjangan, Waduh
- Gaji PPPK Paruh Waktu Rp 3,8 Juta, Jam Kerja Part Time Belum Jelas
- Peradi Masih jadi Pilihan Utama Calon Advokat Untuk Ikuti PKPA
- Masjid Indonesia Pertama di Yokohama Jepang Resmi Dibangun
- KAI Properti Dukung Pelestarian Lingkungan Melalui Aksi Tanam Pohon