Pesan Damai dari Pesantren Ruseifah, Banyak Lahirkan Ulama, Tak Pernah Mengkafirkan

Sembari menepuk paha kiri Lukman yang duduk di sebelahnya, Sayyid tak lupa meminta Menag bisa menjadi contoh yang baik dalam dakwah Islamiah.
"Kita tidak akan berubah dengan orang-orang yang bertentangan dengan kita," tuturnya.
Untuk Indonesia, Sayyid Ahmad berharap negeri dengan penduduk muslim terbesar di dunia itu bisa segera bangkit dan mencapai kemajuan pada semua dimensi.
"Terima kasih atas kunjungannya dan insya Allah kami akan berkunjung ke Indonesia," kata Sayyid Ahmad, lalu kembali menepuk-nepuk paha kiri Lukman.
Bagi Lukman, doa Sayyid untuk Indonesia adalah sebuah apresiasi dan menandai keterikatannya dengan Nusantara, kawasan tempat Lir Ilir yang dia senandungkan malam itu berasal.
"Sudah lama sekali umat Islam dan ulama Indonesia merindukan kehadiran Abuya. Mudah-mudahan bisa segera direalisasikan," harapnya. (*/c10/ttg)
PESANTREN Ruseifah memiliki banyak kemiripan dengan pesantren di Jawa, baik dalam tradisi, pelajaran, pemikiran, maupun adab. Mereka memegang prinsip
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara