Pesan Habib Luthfi di Rakernas Petanesia Jelang Pemilu 2024
![Pesan Habib Luthfi di Rakernas Petanesia Jelang Pemilu 2024](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2022/08/07/sejumlah-tokoh-lintas-agama-dan-budaya-saat-hadir-di-rakerna-1e0t.jpg)
jpnn.com, MOJOKERTO - Organisasi masyarakat kebangsaan Pencinta Tanah Air Indonesia (Petanesia) menyerukan pesan damai menjelang Pemilu 2024.
Pesan damai disampaikan oleh para tokoh lintas agama dan budaya yang hadir dalam rapat kerja nasional (Rakernas) II Petanesia di Mojokerto, Jawa Timur pada Sabtu (6/8).
Ketua Dewan Fatwa Petanesia Habib Luthfi Bin Yahya mengingatkan bahwa potensi konflik yang memecah belah bangsa sangat mungkin terjadi jelang pesta demokrasi mendatang.
Oleh karena itu, dia berharap urusan politik dalam Pemilu 2024 jangan sampai mengesampingkan kepentingan bagsa.
"Kepentingan partai politik yang bersifat sesaat jangan sampai mengalahkan kepentingan bangsa yang lebih luas," kata pendiri ormas Petanesia itu dalam keterangan yang diterima di Jakarta.
Habib Luthfi berharap Petanesia menjadi garda terdepan dalam merawat keberagaman budaya, kultur, dan agama di negeri ini.
"Bangsa Indonesia tidak boleh terpecah dalam momentum apa pun, bangsa Indonesia harus tetap cinta tanah air," ujar anggota Wantimpres itu.
Penasihat Petanesia KH Asep Saifudin Chalim mengajak para pejabat dan tokoh politik akan adanya kelompok-kelompok tertentu yang dapat memecah belah bangsa.
Habib Luthfi bin Yahya bersama tokoh lintas agama dan budaya menyerukan pesan damai saat Rakernas Petanesia di Mojokerto, Sabtu (6/8).
- Pengamat: Pilkada Barito Utara Berjalan Baik, Sesuai Aturan yang Belaku
- Biaya Pemilu Mahal, Rahmat Saleh Dorong Sistem e-Voting di Pesta Demokrasi 2029
- Kemenag Siapkan 200 Naskah Khotbah di Aplikasi Pusaka
- Setuju Ambang Batas Parlemen 4 Persen Dihapus, Eddy Soeparno: Bentuk Keadilan Demokrasi
- Ambang Batas PT Dihapus, Pengamat Menyoroti Beban Anggaran & Kerja Penyelenggara Pemilu
- Sukses Pemilu dan Pilkada: Apresiasi Model Keamanan Politik Berkelanjutan di 2025