Pesan Habibie untuk Ilmuwan Indonesia di Belanda, Mengharukan

Pesan Habibie untuk Ilmuwan Indonesia di Belanda, Mengharukan
Dwi Hartanto bersama dengan B.J. Habibie di Den Haag. Foto: Dokumen Pribadi

’’Sama-sama berbasis teknologi. Tetapi, mendesain motor dengan mendesain pesawat kan beda,’’ katanya.

Bekal lain yang dimiliki Dwi adalah kemampuan di bidang matematika dan fisika. Saat duduk di bangku sekolah, bungsu dua bersaudara itu memang hobi astronomi.

Kemampuan menguasai matematika dan fisika itulah yang mengantarkannya menjadi calon profesor di bidang aerospace engineering dalam usia yang terbilang masih muda.

Dwi mengejar gelar profesor melalui program professorship. Program tersebut rata-rata bisa ditempuh dalam 3–5 tahun.

Dia memulai program itu pada 2015. Jika semua berjalan lancar, Dwi akan meraih gelar guru besar tersebut pada usia 31–33 tahun.

Juliana Lompat Jenjang

Para diaspora yang diminta pulang untuk berbagi ilmu di kampung halaman memang bukan orang sembarangan. Mereka adalah para ilmuwan yang keahliannya tidak diragukan lagi.

Selain Dwi, dalam forum itu hadir pula 42 profesor dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Mulai teknologi informasi, pertahanan, kemaritiman, bioteknologi, hingga sosial dan budaya.

PARA ilmuwan diaspora yang tersebar di seluruh dunia dipanggil pemerintah. Selama sepekan mereka diminta menularkan ilmu untuk meningkatkan mutu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News