Pesan Jokowi ke Ignasius: Harus juga Tidur di Kapal Laut
jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo sudah mengumumkan 34 nama menterinya yang masuk dalam komposisi Kabinet Kerja Periode 2014-2019. Dari nama-nama menteri yang dipilih, Jokowi mempercayakan posisi menteri Perhubungan kepada Direktur PT Kereta Api Indonesia Ignasius Jonan.
Saat memperkenalkan nama menterinya, Jokowi menilai bahwa Ignasius adalah seorang pekerja keras. Bahkan kata dia, pria kelahiran Singapura, 21 Juni 1963 itu jarang pulang ke rumah karena tidur di gerbong kereta api.
"Setelah ini, selain di kereta api, beliau bisa tidur di kapal terbang dan kapal laut," kata Jokowi di Istana, Jakarta, Minggu (26/10).
Jokowi menjelaskan selain karena pekerja keras, Ignasius dipilih jadi menteri karena telah menjadi manajer profesional yang sudah berpengalaman. Ignasius juga dinilai mumpuni dalam pengelolaan sektor transportasi publik.
Ignasius Jonan merupakan orang lama di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dia bukan orang baru dalam hal menangani transportasi publik. Meski dua kali berganti kabinet, Ia tetap dipercaya sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Tahun 2013, Menteri BUMN yang sebelumnya dijabat Dahlan Iskan kembali memilih Ignasius sebagai Dirut KAI. Jabatannya diperpanjang setelah sebelumnya diangkat sebagai dirut pada era Menteri BUMN Sofyan Djalil. (awa/jpnn)
JAKARTA - Presiden Joko Widodo sudah mengumumkan 34 nama menterinya yang masuk dalam komposisi Kabinet Kerja Periode 2014-2019. Dari nama-nama menteri
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Libur Natal, 44.800 Penumpang & 10.580 unit Kendaraan Tinggalkan Jawa menuju Sumatera
- Atasi Krisis Air Bersih, Masyarakat Kecamatan Cijeruk Bangun Fasilitas Sarana Air Bersih
- Akun Ribuan Honorer TMS Tereset, Daftar PPPK 2024 Tahap 2 Diminta Suke
- BMKG Berikan Peringatan Dini Banjir Rob di Jakarta, Ini Wilayah yang Rentan Terkena
- Buntut Pemerasan Penonton DWP, Kapolda Metro Jaya Mutasi Besar-besaran
- Siapkan Kebijakan Baru, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Serap Aspirasi Pemda