Pesan Khusus dari Plt Menpora untuk Pejabat Definitif Deputi IV Kemenpora

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga atau Kemenpora memiliki pejabat baru untuk posisi Deputi IV yang membidangi peningkatan prestasi olahraga. Namanya Dr. Surono S.pd.,M.pd.
Plt. Menpora Muhadjir Effendy melantik Surono sebagai Deputi IV Kemenpora pada Kamis (30/3) sore.
Posisi itu mengantar Surono menakhodai kedeputian yang membidangi pelaksanakan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
Sebelum ditempati Surono, jabatan Deputi IV Kemenpora dijabat oleh Raden Isnanta. Namun, Isnanta hanya menjadi Plt karena jabatan utamanya ialah Deputi III Kemenpora.
Oleh karena itu, Muhadjir melantik Surono sebagai pejabat definitif untuk jabatan Deputi IV Kemenpora.
"Pelantikan ini untuk eselon I menempati komposisi yang kosong," kata Muhadjir pada pelantikan yang dilaksanakan di Kemenpora.
Menurut Muhadjir, keputusan presiden atau kepres tentang pengangkatan Surono sebagai Deputi IV KEmenpora baru sampai dari Istana Kepresidenan pada pagi tadi.
Oleh karena itu, menteri yang juga menjabat Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) tersebut baru melantik Surono pada sore hari ini.
"Saya minta cepat agar tugas-tugas untuk para pejabat ini bisa segera dijalankan," tuturnya.
Dr. Surono S.pd.,M.pd dipercaya menempati jabatan Deputi IV Kemenpora yang membidangi peningkatan prestasi olahraga.
- Di Tengah Isu Efisiensi Anggaran, PBSI Memastikan Program Pelatnas Tetap Berjalan
- Menpora Dito Pastikan Penghentian Pelatnas Bukan Gegara Efisiensi Anggaran
- Absen di Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025, DMX Punya Peluang Tampil di SEA Games
- Kemenpora Dukung Kebijakan Efisiensi Anggaran Sesuai Arahan Presiden
- LPDUK & Persani Kerja Sama Sukseskan FIG Artistic Gymnastics World Championships 2025
- Meningkatnya Prestasi Olahraga jadi Simbol Keberhasilan Pemerintah dalam Membangun Kepercayaan Publik