Pesan Mega ke Jokowi dan Pantun Semangati Kader PDIP NTT
Demi menggenjot pembagunan NTT, PDIP mengusung duet Marianus Sae-Emilia J Nomleni pada pemilihan gubernur tahun ini. Tujuannya jika kelak Maruanus-Emi terpilih, kebijakan Pemerintah Provinsi NTT pun sejalan dengan pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi.
Hasto menegaskan, NTT sangat penting bagi PDIP. Bahkan Bung Karno mencetuskan gagasannya tentang Pancasila buah dari perenungannya di Ende, NTT ketika menjalani masa pengasingan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda.
"Di NTT-lah Bung Karno menemukan bahwa Indonesia bukanlah negara agama tapi negara kebangsaan, yang menyembah Tuhan dengan cara masing-masing. Ketuhanan yang dimaksudkan adalah ketuhanan tanpa egoisme agama, penuh toleransi dan penuh nilai kemanusiaaan,” papar Hasto.
Pada bagian akhir pidato, Hasto mengapresiasi warga NTT yang menyalurkan aspirasi politik mereka melalui PDIP. "Maka kami sampaikan salam dari Ibu Megawati dan Pak Jokowi. Salam," kata Hasto.
Sebelum menutup pidato, Hasto juga membacakan pantun. "Ditugaskan Bu Mega datang ke Sikka, bertemu kader dengan semangat bergelora. Betapa rindunya Bu Mega akan anda semua, tolong menangkan pilkada,” ucap Hasto.(rmo/jpg)
Ketua Umum PDI Perjuangan pernah berpesan ke Joko Widodo agar ketika terpilih menjadi presiden bisa memajukan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Survei Polling Institute: PDI-P Berpotensi Keok di Jabar XI
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online
- Calon PDIP Kalah di SMS, Yoshua: Efek Maruarar Sirait Pindah ke Gerindra
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Jelang Pencoblosan, Melki-Johni Unggul di Pilgub NTT Versi Survei WRC