Pesan Megawati kepada Gibran: Berpolitik Harus Waspada Manuver
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyampaikan pesan ketua umum parpolnya Megawati Soekarnoputri untuk Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Hasto menyampaikan pesan itu saat Gibran datang memberikan klarifikasi di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (22/5).
Adapun, Gibran diminta klarifikasi setelah pria 35 tahun itu bertemu Ketua Umum Gerindra sekaligus Bacapres 2024 Prabowo Subianto di Omah Semar, Jajar, Solo, Jumat (19/5) malam.
"Tadi kami jelaskan pesan-pesan dari Ibu Megawati Soekarnoputri kepada Mas Gibran, bahwa berpolitik itu membangun peradaban, berpolitik itu merawat pertiwi, dan berpolitik itu juga harus waspada dari berbagai manuver-manuver politik," kata Hasto saat konferensi pers di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin.
Megawati melalui Hasto berpesan kepada Gibran soal tujuan berpolitik itu turun ke bawah dan bisa bersama rakyat menyelesaikan persoalan wong cilik.
"Tujuan politik itu bergerak ke bawah. Jadi, berdayakan rakyat dan bersama rakyat kami tahu bahwa 2024 memang mendorong dinamika politik sangat tinggi, sehingga semua harus waspada," lanjut pria kelahiran Yogyakarta itu.
Sementara itu, Gibran mengaku bakal tegak lurus dengan kebijakan Megawati berkaitan perpolitikan menyambut Pilpres 2024.
Hal itu terungkap setelah Gibran memenuhi panggilan DPP PDIP untuk kepentingan klarifikasi di kantor parpol berlambang Banteng moncong putih, Jakarta Pusat, Senin (22/5).
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan pesan kepada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka melalui Sekjen Hasto Kristiyanto. Seperti apa isinya?
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Hasto Tuding Ara Main SARA soal Pramono-Rano Didukung Anies, Prabowo Pasti Tak Suka
- Jelang Pencoblosan Pilkada, PDIP Jatim Minta Cakada Bisa Ikut Mengawal Suara
- Hasto Mendengar Informasi Bakal Dijadikan Tersangka di Kasus Absurd
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies