Pesan Menag untuk Penyederhanaan Kurikulum Darurat Pandemi COVID-19
"Pembelajaran dari rumah bagi siswa kami tekankan pada aspek pendidikan tentang kecakapan hidup terutama dalam masa pandemi Covid-19 untuk menjaga jarak fisik dan lainnya," ujarnya.
Kemudian, lanjut Fachrul, penguatan nilai karakter dan akhlak bersama keluarga ini merupakan kesempatan yang paling strategis bagi para siswa untuk berada di rumah bersama orangtuanya.
Menag juga menuturkan, sinergi dan hubungan baik antara Kemenag dengan Kemendikbud.
Berkat sinergi tersebut, siswa dapat mengakses Rumah Belajar milik Kemdikbud dan aktif menyimak siaran pendidikan “Belajar Dari Rumah" di TVRI.
Kemenag tidak hanya fokus pada madrasah, tetapi juga sekolah keagamaan dari agama lain seperti Katolik, Protestan, Hindu, dan Buddha.
Kesediaan Kemenag untuk melakukan penyederhanaan kurikulum ini diapresiasi Komisioner KPAI bidang pendidikan, Retno Lestyarti.
Menurutnya, keterbukaan itu penting agar kurikulum bisa segera disederhanakan dan materinya lebih ringan, memilih materi yang dianggap lebih esensial.
“Kami apresiasi Kemenag yang terbuka dan siap menjalankan perubahan kurikulum dalam situasi darurat ini. Dalam rakernas, Kemenag sudah mengatakan mendukung. Secara teknis ada juga direktur dan kepala bidang kurikulum dari Kemenag yang ikut. Mereka juga mengusulkan bahwa kurikulum darurat sebaiknya ada dalam situasi darurat,” tandasnya. (esy/jpnn)
Kurikulum darurat pandemi covid-19 harus memiliki keselarasan sehingga dapat dijalankan di semua wilayah.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- AHF Indonesia Dorong Peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement
- Dana Penanganan Covid-19 di Sumbar Diduga Dikorupsi, Belasan Saksi Diperiksa
- Waspada Covid Kembali, Kemenkes Imbau Masyarakat Terapkan Hidup Sehat dan Terapkan Prokes
- Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run Siap Kembali Manjakan Para Runner
- Tren Pemulihan Ekonomi Makin Solid Setelah Pandemi Covid-19 Berlalu
- Akademisi UI Terbitkan Buku Evaluasi Efektivitas PPKM dalam Penanganan Pandemi Covid-19