Pesan Menko PMK untuk Penanganan Stunting, Harus Terpadu dan Terintegrasi

Pesan Menko PMK untuk Penanganan Stunting, Harus Terpadu dan Terintegrasi
Menko PMK Muhadjir Effendy memberikan pesan pada Kabupaten Grobogan untuk mengatasi stunting dan kemiskinan ekstrem. Foto: dok Kemenko PMK

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memberikan pesan pada Kabupaten Grobogan untuk mengatasi stunting dan kemiskinan ekstrem.

Hal itu disampaikan Muhadjir saat menghadiri kegiatan Tausyiah Kebangsaan "Sosialisasi Bangga Kencana dan Gerakan Semesta Mencegah Stunting", di Gedung Serbaguna Dewi Sri, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, pada Selasa (23/5).

Muhadjir menekankan supaya penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem bisa dilakukan secara terintegrasi dan berkelanjutan. 

Sebab, masalah stunting dan miskin ekstrem itu berhimpitan. 

"Berdasarkan data, Kabupaten Grobogan 40 persen keluarga yang miskin ekstrem punya balita stunting, karenanya menangani kemiskinan ekstrem juga menangani stunting juga," ungkapnya.

Dia juga meminta supaya pemerintah daerah dalam penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem aktif melakukan pendataan, penyisiran, dan intervensi pada warga yang belum mendapatkan bantuan sosial, BPJS kesehatan, dan juga dalam sarana sanitasi yang kesemuanya sangat dibutuhkan bagi warga miskin ekstrem. 

"Saya mohon seluruh unsur masyarakat dalam gerakan semesta ini bisa melakukan gerakan secara terpadu terintegrasi antara penanganan kemiskinan dan stunting," tegasnya.

Pada kesempatan selanjutnya, Menko PMK bersama Bupati Grobogan dan Kepala BKKBN langsung menyisir warga miskin ekstrem dan rentan stunting di Desa Krangganharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. 

Menko PMK Muhadjir Effendy memberikan pesan pada Kabupaten Grobogan untuk mengatasi stunting dan kemiskinan ekstrem.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News