Pesan Penting Moeldoko untuk Ketua Organisasi Sayap HKTI
"Hal-hal inovatif inilah yang akan dilakukan anak muda untuk sektor pertanian. Biarkan mereka melampiaskan kreativitasnya untuk pertanian. Nanti, mereka akan mencintai pertanian," tambah Moeldoko.
Seperti diketahui, kondisi regenerasi petani Indonesia cukup mengkhawatirkan. Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2013, jumlah petani muda di Indonesia saat ini 3.359.587 dan tiap tahun terus berkurang.
"Ya, jumlah petani muda hanya 3,3 juta orang. Sementara luas lahan pertanian kita saat ini 7,78 juta hektare. Berarti harus bertani secara modern, kan? HKTI harus memperkenalkan modernisasi dunia pertanian. Yaitu adaptif terhadap kemajuan teknologi pertanian namun tetap menjaga kekhasan budaya bangsa Indonesia," tutur Moeldoko.
Sementara, Rina mengatakan, Pemuda Tani memiliki komitmen menyukseskan program HKTI untuk mempercepat proses revitalisasi sektor pertanian Indonesia.
Antara lain melalui sinergi yang kuat antara petani, permodalan, industri, dan pasar.
"Hanya melalui sinergi yang kuat, pemerintah dapat melindungi petani Indonesia secara terencana dan berkesinambungan,” tutur Rina.
Rina mengakui, pertanian memiliki sejumlah krisis saat ini. Menurut Rina, krisis tersebut harus diatasi secara komprehensif, dari sisi kebijakan sampai pendampingan petani di level paling bawah.
Sebab, penyelesaian yang bersifat parsial tidak akan mampu memberi solusi berkelanjutan.
Ketum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Moeldoko melantik Ketua Umum DPN Pemuda Tani HKTI Rina Saadah Adisurya dan Ketua Perempuan Tani HKTI Dian Novita
- Rembuk Tani jadi Cara Pupuk Indonesia Penuhi Kebutuhan Petani Sragen
- Dukung Ketahanan Pangan, IsDB & IFAD Kembangan Pertanian Dataran Tinggi
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Pupuk Indonesia Percepat Penebusan Pupuk Subsidi di Wonogiri untuk Dukung Musim Tanam
- Pupuk Indonesia dan Wapres Ajak Petani Tebus Pupuk Bersubsidi di Kegiatan Rembuk Tani