Pesan Romantis Suami-Istri di Ponsel Ungkap Aksi Teror

Jaksa utama mengatakan, Namoa menulis catatan kepada Bayda "mengantisipasi kematiannya yang mengerikan" dan mengajukan sebuah permintaan.
"Namoa mengatakan kepadanya bahwa ia akan merindukannya dan ia ingin menyimpan kenang-kenangan darinya dan kenang-kenangan yang ia inginkan adalah seorang anak," sebutnya.
Pengadilan mengungkap, Bayda mengatakan kepadanya bahwa itu bukan ide bagus karena orang tua mereka akan marah karena Pemerintah akan membawa anak dari seorang janda.
Dalam pesan lain, Namoa mengatakan kepada Bayda: "Aku ingin melakukan adegan Bonnie dan Clyde Islami."

ABC News: Vincent de Gouw
Informasi di dokumen
Pengadilan mengungkap, pasangan tersebut memiliki beberapa dokumen dari kelompok ISIS dengan instruksi untuk melakukan serangan.
"Satu dokumen menunjukkan tempat yang ditandai di bagian tubuh yang rentan terhadap luka pisau," kata Robinson.
"Itu adalah deskripsi yang murni dan sederhana tentang bagaimana menyerang seseorang dengan peluang terbesar untuk melukai dan membunuh."
Jaksa mengungkap, seorang perempuan muda yang dituduh merencanakan serangan teror bersama suaminya menggambarkan hubungan mereka sebagai "Bonnie dan Clyde Islami" dan menuliskan pesan perpisahan yang romantis kepada suaminya.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya