Pesan Romantis Suami-Istri di Ponsel Ungkap Aksi Teror
Jaksa utama mengatakan, Namoa menulis catatan kepada Bayda "mengantisipasi kematiannya yang mengerikan" dan mengajukan sebuah permintaan.
"Namoa mengatakan kepadanya bahwa ia akan merindukannya dan ia ingin menyimpan kenang-kenangan darinya dan kenang-kenangan yang ia inginkan adalah seorang anak," sebutnya.
Pengadilan mengungkap, Bayda mengatakan kepadanya bahwa itu bukan ide bagus karena orang tua mereka akan marah karena Pemerintah akan membawa anak dari seorang janda.
Dalam pesan lain, Namoa mengatakan kepada Bayda: "Aku ingin melakukan adegan Bonnie dan Clyde Islami."
Informasi di dokumen
Pengadilan mengungkap, pasangan tersebut memiliki beberapa dokumen dari kelompok ISIS dengan instruksi untuk melakukan serangan.
"Satu dokumen menunjukkan tempat yang ditandai di bagian tubuh yang rentan terhadap luka pisau," kata Robinson.
"Itu adalah deskripsi yang murni dan sederhana tentang bagaimana menyerang seseorang dengan peluang terbesar untuk melukai dan membunuh."
Jaksa mengungkap, seorang perempuan muda yang dituduh merencanakan serangan teror bersama suaminya menggambarkan hubungan mereka sebagai "Bonnie dan Clyde Islami" dan menuliskan pesan perpisahan yang romantis kepada suaminya.
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter
- Prabowo Targetkan Indonesia Swasembada Pangan, Bagaimana Reaksi Australia?
- Dunia Hari Ini: Calon Pengganti Pemimpin Hizbullah Tewas Dibunuh
- Dunia Hari Ini: Respon Inggris Setelah Senator Aborigin Sebut Charles 'Bukan Raja Kami'