Pesan SBY untuk Jokowi: Semoga Dengar Keluhan Hati Saya
jpnn.com, JAKARTA - Munculnya nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di persidangan korupsi e-KTP membuat polemik baru.
SBY mengaku semua tuduhan yang mengarah kepadanya itu adalah fitnah.
Dia bahkan mengumpulkan sejumlah kadernya di DPP Partai Demokrat untuk menyampaikan keluh kesahnya sebelum dia melaporkan dugaan fitnah itu ke Bareskrim Polri.
“Saya akan melakukan jihad untuk keadilan. Hari ini saya mengadukan secara hukum yang saya nilai, mencemarkan nama baik saya,” kata SBY di DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Selasa (6/2).
Menurut dia, dampak dari fitnah itu sangat luas. Apalagi fitnah juga menyeret nama keluarganya sehingga dia memilih menempuh jalur hukum.
Ketua Umum Partai Demokrat ini juga mengaku masih percaya kepada Presiden Joko Widodo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukmanto.
Dia berharap para pemimpin negara itu bisa mendengar apa yang dia sampaikan.
“Semoga mereka mendengar keluhan hati saya. Saya bisa kalah, kalau yang dihadapi ini konspirasi besar, kekuatan besar. Setidaknya sejarah mencatat, ada SBY yang melawan ketidakadilan, meskipun kalah. SBY akan menggunakan hak hukumnya sebagai warga negara,” tegas dia. (mg1/jpnn)
SBY merasa nama baiknya tercemar setelah disebut dalam sidang kasus proyek e-KTP di pengadilan tipikor.
- Agun Gunandjar Sebut KPK Tersangkakan 2 Orang Baru di Kasus e-KTP
- Lemkapi Menilai Agus Rahardjo Telah Memfitnah Jokowi
- Direktur ILDES Sebut Pernyataan Agus Rahardjo Tendensius dan Bisa Langgar UU ITE
- Menduga Pernyataan Agus Rahardjo soal Perintah Jokowi di Kasus Setnov, Antara Kontroversi dan Agenda Politik
- Praktisi Hukum Sebut Pernyataan Agus Rahardjo Tendensius dan Bernuansa Politis
- Mahfud MD: Lembaga Penegak Hukum Tidak Boleh Diintervensi Siapa Pun