Pesan WHO Untuk Negara yang Membatasi Gerak Warga Selama Pandemi Corona
jpnn.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan negara-negara di dunia menjamin martabat dan kesejahteraan warganya saat menerapkan pembatasan aktivitas dan pergerakan, demi menekan penyebaran virus corona penyebab penyakit COVID-19.
"Kami memahami banyak negara saat ini menerapkan kebijakan yang membatasi kegiatan dan pergerakan warga. Penting bagi negara-negara itu untuk menghormati martabat dan kesejahteraan warga. Penting bagi pemerintah untuk menyampaikan informasi periode waktu pembatasan tersebut, serta menyediakan jaminan hidup untuk warga lanjut usia, pengungsi, dan kelompok yang rentan," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus dalam sesi pengarahan harian di Jenewa, Swiss, Senin (30/3).
Ia menjelaskan pemerintah negara-negara di dunia wajib menjamin kesejahteraan warga yang kehilangan sumber pendapatannya selama pembatasan itu diterapkan.
"Pemerintah wajib menjamin kesejahteraan mereka yang membutuhkan uang untuk membeli makanan, perlengkapan sanitasi, dan kebutuhan mendasar lainnya," tambah dia.
Dalam kesempatan itu, Ghebreyesus mengatakan perhatian lebih diberikan ke negara-negara berpendapatan rendah dan menengah yang sebagian besar berada di wilayah Afrika, Asia, dan Amerika Selatan.
"Beberapa negara memiliki sistem jaminan sosial yang kuat, tetapi banyak yang tidak. Saya berasal dari Afrika, sebagaimana Anda tahu, dan saya tahu banyak orang yang harus bekerja tiap harinya untuk membeli roti, dan pemerintah di seluruh negara perlu memikirkan jaminan hidup bagi kelompok ini," terang Ghebreyesus.
Ia pun menjelaskan lockdown, atau penutupan/karantina secara menyeluruh yang membatasi aktivitas serta pergerakan warga, bukan satu-satunya langkah yang bisa menekan penularan virus.
Namun, kebijakan pembatasan perlu diikuti dengan penguatan sistem kesehatan.
WHO mengingatkan bahwa pemerintah wajib menjamin kesejahteraan mereka yang membutuhkan uang untuk membeli makanan selama gerakannya dibatasi.
- Sebagian Besar Kasus Hepatitis Tidak Terdiagnosis, Deteksi Dini Penting Dilakukan
- WHO Tak Mendukung Vaksinasi Massal untuk Lawan Cacar Monyet
- APHRF 2024, Bersinergi Menekan Bahaya Penggunaan Tembakau
- Fraksi PKS DPR Temui WHO Demi Mengajak Menyelamatkan Palestina
- World Health Organization Apresiasi Capaian UHC di Indonesia
- Kafe Planologi