Pesantren Al Hidayah, Mengikis Dendam Anak Para Teroris

Santri tersebut tidak bereaksi. Hanya diam. Tapi memendam perasaan yang menggelora. Rasa sedih dan dendam bercampur ketika masa lalu orang tuanya diungkit.
Sejak kejadian itu, Gazali selalu mewanti-wanti tamu yang datang agar tidak menanyakan masa lalu orang tua santri. ’’Sebab, yang kami lakukan di sini justru berupaya menghilangkan rasa dendam dan kebencian di hati para santri,’’ tegasnya.
Saya memegang betul pesan itu. Saya memilih menyemangati mereka dengan menceritakan betapa banyak tokoh negeri ini yang dididik di pesantren. Di antaranya, mantan Ketua Umum PB NU KH Hasyim Muzadi (almarhum), mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, serta Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.
Karena itu, tak ada alasan untuk bermalas-malasan. Saya juga berbagi pengalaman selama menjadi santri dan pentingnya menuntut ilmu. Pesantren memberikan ilmu dasar yang akan menjadi modal bagi para santri untuk terjun ke masyarakat.
Belajar dan harus terus belajar. Menghafal mufrodat, kosakata bahasa Arab, menjadi kewajiban. ’’Setiap hari menghafal tiga mufrodat,’’ kata saya.
Selain bahasa Arab, ilmu lain juga sangat penting. Semua ilmu akan sangat bermanfaat ketika lulus dari pesantren.
Setelah menjelaskan panjang lebar dunia pesantren, saya pun bertanya apa yang menjadi cita-cita mereka. Mereka pun saling bersahutan. ’’Ingin jadi tentara,’’ ucap salah seorang santri. Ada pula yang bercita-cita menjadi polisi, guru, dan pengusaha.
Tibalah pada sesi pertanyaan. Seorang santri pun mengacungkan tangan. Saya mendekatinya. ’’Bagaimana hukumnya membunuh orang?’’ ucapnya datar.
Pesantren Al Hidayah, tempat anak-anak pelaku tindak terorisme diajari deradikalisasi, mengikis dendam dan rasa benci.
- Dulu Usut Teroris, Kini Brigjen Eko Hadi Dipilih jadi Dirtipid Narkoba Bareskrim
- Rapat Kerja dengan BNPT, Sugiat Apresiasi Zero Aksi Teror di 2024
- Paguyuban Ikhwan Mandiri Dukung Program Ketahanan Pangan
- BNPT Bakal Bentuk Satgas Kontra Radikalisasi Untuk Cegah Terorisme
- Amerika Coret Kuba dari Daftar Hitam Negara Pro-Terorisme, Selamat!
- ReCURE dan SKSG UI Meluncurkan World Terrorism Index 2024