Pesantren Ala Kadarnya di Pulau Sebatik, Asa Santri di Perbatasan Negeri
"Kami dari masyarakat, khususnya dari organisasi Yayasan Al Khairat ini mengambil bagian untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan jalan mendirikan pondok pesantren," kata Suniman.
Namun, sarana dan prasarana Ponpes Al Khairaat di Sebatik masih minim. Lokasinya di tengah perkampungan dan tak banyak orang yang tahu keberadaannya.
Kondisi Ponpes Al Khairaat di Sebatik bisa dibilang memprihatinkan. Bangunannya terlihat seperti ruko yang disulap menjadi asrama putra.
Asrama yang ditempati sekitar 50 santri itu menggunakan tripleks sebagai jendelanya. Asrama ponpes yang berada di belakang musala itu hanya memiliki dua ruang kelas berdindingkan tripleks yang pecah di beberapa bagian.
Fasilitas itu jauh dari kata layak untuk lembaga pendidikan dengan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Suniman menuturkan Ponpes Al Khairaat di Sebatik baru berusia dua tahun.
"Sekarang asrama putra ini baru 50 orang. Insyaallah kalau sarananya sudah terpenuhi, bahkan itu sudah banyak dari anak-anak pekerja migran Indonesia ingin mendaftar di pesantren ini," tuturnya.
Pulau Sebatik di Kabupaten Nunukan yang lebih dikenal sebagai wilayah terluar ternyata juga daerah pencetak santri. Simak informasinya.
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- BMH Yogyakarta Salurkan Kasur Baru untuk Santri di Pesantren Tahfidz Cahaya Al-Qur'an
- Hasto PDIP Yakin Jatim Tidak Akan Kebanjiran Kalau Dipimpin Risma-Gus Hans
- Daarut Tarmizi Rayakan Khatam Al-Qur’an 30 Juz dan Sertifikasi Guru Tahfizh
- Santri Diajak Proaktif Melawan Judi Online Lewat Kampanye di Digital