Pesantren Ala Kadarnya di Pulau Sebatik, Asa Santri di Perbatasan Negeri
"Kata guru kami, pengin ujian pakai komputer, tetapi tidak punya dan nanti diusahakan. Ini dapat bantuan, insyaallah pakai komputer," ucap Syahril.
Namun, Syahril juga mengharapkan ada bantuan lain dari pemerintah, yakni pembangunan ruang kelas dan asrama. Saat ini hanya ada dua kelas di Ponpes Al Khairaat.
"Jadi, mohon doanya," harap Syahril.
Selain itu, Syahril juga menuturkan soal banyak rekannya yang tidak memiliki kasur karena keterbatasan biaya.
"Ada yang punya (kasur) ada yang enggak. Kalau enggak ada tidur pakai alas tikar saja,” katanya.
Syahril dan rekan-rekannya juga menyisihkan uang Rp 1000 rupiah untuk urunan guna membeli kipas angin.
“Kipasnya juga kurang. Rusak semuanya. Jadi, kami kumpul uang untuk beli kipas," katanya.(mcr8/jpnn.com)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Pulau Sebatik di Kabupaten Nunukan yang lebih dikenal sebagai wilayah terluar ternyata juga daerah pencetak santri. Simak informasinya.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Kenny Kurnia Putra
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- BMH Yogyakarta Salurkan Kasur Baru untuk Santri di Pesantren Tahfidz Cahaya Al-Qur'an
- Hasto PDIP Yakin Jatim Tidak Akan Kebanjiran Kalau Dipimpin Risma-Gus Hans
- Daarut Tarmizi Rayakan Khatam Al-Qur’an 30 Juz dan Sertifikasi Guru Tahfizh
- Santri Diajak Proaktif Melawan Judi Online Lewat Kampanye di Digital