Pesantren Dilalap Api, 23 Santri Tewas Terpanggang

Namun, dugaan itu ditepis Direktur Pemadam Kebakaran Khirudin Drahman. ’’Setelah inspeksi menyeluruh yang melibatkan K-9 (anjing pelacak), kami menemukan bukti bahwa api kali pertama muncul di lantai 2. Bukan di ruang tidur santri,’’ paparnya.
Khirudin menjelaskan, pasukan K-9 juga menemukan jejak bahan kimia di lantai 2. Dugaan adanya unsur kesengajaan kian menguat setelah petugas menemukan dua tabung elpiji di depan pintu ruang tidur.
’’Kini kami menguji bahan kimia itu di laboratorium. Yang jelas, penyebab kebakaran bukanlah korsleting,’’ tegasnya.
Sebanyak 13 santri luput dari maut setelah berhasil menjebol teralis jendela dan melarikan diri. Mohamad Arif Mawardi, staf pesantren, baru sadar terjadi kebakaran setelah mendengar teriakan para santri.
Tetapi, pria 24 tahun yang tidur di lantai 2 itu tidak bisa memberikan pertolongan karena kobaran api terlalu besar.
Kemarin, Kamis (14/9) polisi masih menyegel pesantren yang cukup punya nama di Malaysia tersebut. Proses identifikasi para korban pun harus melewati uji DNA.
Sebab, kondisi para korban tewas yang ditemukan di tiga titik berbeda itu terlalu mengenaskan. Tubuh mereka hangus dan tidak bisa dikenali secara fisik.
Korban tewas paling muda dikabarkan berusia 7 tahun. (Reuters/CNN/freemalaysiakini/hep/c14/any)
Kebakaran hebat di Pesantren Darul Quran Ittifaqiyah Tahfiz Center, Rabu (13/9) malam, menewaskan 23 santri
Redaktur & Reporter : Adil
- Prabowo & Anwar Ibrahim Bahas Dampak Kebijakan Tarif Impor Donald Trump
- Menko Airlangga Bertemu PM Anwar Ibrahim, Bahas Strategi Menghadapi Tarif Resiprokal AS
- Sukseskan Perdamaian, Malaysia Siap Tampung Warga Palestina
- President University dan INTI International University Malaysia Berkolaborasi di Bidang Teknik Sipil
- Lagi-Lagi, Mantan PM Malaysia Tersandung Kasus Korupsi
- Bakal Ada Operasi Pasar di 500 Titik, Harga Sembako Harus Lebih Murah dari Malaysia