Pesantren Diserang Ratusan Orang Tak Dikenal
Lari Setelah Ada Tembakan Peringatan
Rabu, 16 Februari 2011 – 07:41 WIB
Akibat penyerangan itu, sejumlah santri mengalami luka-luka. Empat diantaranya bahkan sampai dilarikan ke RS Masyitoh, Bangil. Mereka adalah Miqdat, luka di bagian pipi; Baraqbah, luka di kepala; Ali Reza, luka di bagian mata kanan dan Abdul Qodir luka bocor di kepalanya. Selain empat santri ini, dua karyawan YAPI yakni Syaroni dan Syoir juga mengalami luka. Tetapi tidak sampai dirujuk ke RS.
Tak berselang lama, petugas kepolisian Polres Pasuuran datang untuk melakukan olah TKP. Pihak pengelola yayasan kepada petugas kepolisian mengaku sudah mencurigai siapa yang menyerang ponpesnya. "Kita ini dalam kondisi tiba-tiba mereka datang dan menyerang. Seharusnya hal seperti ini dilakukan dialog-dialog dahulu," ujar Ustadz Muchsin, ketua yayasan.
Kepada petugas kepolisian, para pengurus yayasan meminta agar para pelaku penyerangan segera ditangkap. "Kejadian seperti ini sudah seringkali terjadi. Dikira kami tidak bisa melawan," ucap Ridho, salah satu pengurus yayasan kepada petugas kepolisian yang dipimpin langsung Kapolres AKBP Syahardiantono.
Meski sudah banyak polisi yang mengamankan, para santri yayasan masih banyak yang siaga. Sebagian membawa pentungan. Bahkan ketika salah satu pengurus yayasan datang dengan memakai jas hujan warna kuning, para santri sempat mengepalkan tangan ke atas sebagai tanda siap memberikan perlawanan bila kembali diserang. (mie/hn)
BANGIL - Aksi anarkis terhadap kelompok tertentu kembali terjadi. Bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad 1432, kemarin, Pondok Pesantren
BERITA TERKAIT
- LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya
- Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Dipecat dari Polri
- BKN Ingatkan Mulai Hari Ini Cetak Kartu Peserta Seleksi PPPK 2024
- Dijatuhi Hukuman PTDH, AKP Dadang Iskandar Diam Saat Namanya Dipanggil
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Guru PPPK Bisa Mengajar di Sekolah Swasta Mulai 2025
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak