Pesantren Jalan Cahaya Hadirkan Dakwah Inklusif bagi Penyandang Disabilitas

jpnn.com, JAKARTA - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) kembali melaksanakan program Pesantren Jalan Cahaya sebagai bentuk komitmen menghadirkan dakwah inklusif bagi penyandang disabilitas sensorik rungu wicara.
Program ini bertujuan memberikan akses pendidikan agama yang ramah bagi komunitas tuli di Jabodetabek.
Program yang digelar di Jakarta Selatan ini melibatkan 100 peserta, mayoritas penyandang disabilitas sensorik rungu wicara, dan bekerja sama dengan Majelis Ta'lim Tuli Indonesia (MTTI).
Secara keseluruhan, Pesantren Jalan Cahaya menyasar 1.500 penyandang disabilitas yang tersebar di berbagai pondok pesantren dan komunitas di Jabodetabek.
Pimpinan Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Saidah Sakwan menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memberikan pembelajaran akhlak, fiqih, serta Al-Qur'an isyarat.
"Hal ini menjadi fokus BAZNAS dalam memberdayakan komunitas disabilitas agar dapat memperdalam ilmu agama dengan mudah dan efektif," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (25/3).
Selain sebagai ruang belajar, Pesantren Jalan Cahaya diharapkan menjadi jembatan menuju pemahaman agama yang lebih mendalam bagi penyandang disabilitas sensorik rungu wicara.
"Kami berharap program ini mampu menciptakan lingkungan keagamaan yang ramah bagi semua kalangan," kata Saidah.
Pesantren Jalan Cahaya, beri akses dakwah inklusif bagi penyandang disabilitas rungu.
- Sinergi Zakat dan Wakaf Dorong Pertumbuhan UMKM di Indonesia
- Ratusan Paket Ramadan Bahagia Disalurkan untuk Warga Palestina
- 168.750 Paket Zakat Fitrah Siap Disalurkan ke Seluruh Indonesia
- BAZNAS Ajak Umat Islam Tunaikan Zakat di 10 Hari Terakhir Ramadan
- Kemenag Bersama Belasan LAZ Bersinergi Berikan Beasiswa Zakat untuk Pendidikan
- Hadir di 40 Titik, Pos Siaga Mudik Berikan Layanan Gratis untuk Pemudik