Pesantren Pertama di Amerika
Oleh Dahlan Iskan
Dulunya Mas Ratno pelaut. Nyangkut di Amerika. Dapat istri asal Sunda. Dari Bandung. Ketemunya di New York.
Menurut Mas Ratno, bangunan paling depan itu akan dirobohkan. Untuk dijadikan masjid. Tapi masih menunggu terkumpulnya dana.
Merobohkannya saja mahal. Apalagi membangunnya. Di belakang sana ada lapangan basket. Juga kolam renang. Luas dan indah.
Lokasi ini dulunya sekolah berkebutuhan khusus. Tutup. Dibeli oleh satu yayasan Islam: Darul Uloom. Tutup pula.
Hampir saja dijual ke Pemda setempat. Tapi Pemda berharap dibeli oleh lembaga Islam lagi. Masuklah Imam Shamsi Ali.
Saya kagum dengan kegigihan beliau. Juga dengan baiknya penerimaan masyarakat Amerika pada beliau.
Melihat lokasinya, madrasah ini akan sangat membanggakan. Kalau dananya ada. Bisa untuk perkemahan di hari libur. Cocok banget.
Selesai berbuka saya tancap gas. Tidak tergiur mampir New York. Toh baru dua tahun lalu ke situ.