Pesawat Australia Mendarat Setelah Sukhoi Ancam Tembak
MANADO - Sebuah pesawat milik Australia tipe Beechcraft 95 tiba-tiba melintas tanpa izin di wilayah udara RI pada Rabu (22/10). Tak pelak, petugas keamanan udara langsung mengirim pesawat Sukhoi tipe 30MK2 untuk memaksa pesawat asing itu turun.
Ada empat pilot pesawat Sukhoi yang berasal dari Skuadron Udara 11 Hasanuddin Makassar yang menggiring pesawat asing itu agar mendarat di Landasan Udara (Lanud) Sam Ratulangi (Lanudsri) Manado pukul 11.35 Wita.
Berdasar informasi yang dirangkum Manado Post (Jawa Pos Group), pesawat yang terbang dari Darwin, Australia, itu hendak menuju Cebu, Filipina. Pesawat tersebut dipiloti Mcwine Richard dan Kopilot Jeklyn Paul, keduanya warga Australia.
Saat melintas pada ketinggian 10.000 kaki di wilayah udara Indonesia, tepatnya di wilayah Kupang, NTT, pesawat tersebut tertangkap radar Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) milik TNI di Makassar sekitar pukul 10.00.
Waktu itu, radar pesawat tersebut menunjukkan kode lasa eks (tidak dikenali radar) dan tidak ada flight clearance (tidak ada izin melintas). Saat itulah TNI mengambil tindakan cepat dengan memerintahkan Skuadron Udara 11 Hasanuddin Makassar untuk mengirimkan dua unit pesawat Sukhoi yang dikendalikan empat penerbang.
Masing-masing Mayor Pnb David Alihamzah, Mayor Pnb Wanda Surijohansya, Kapten Pnb Rahman Fauzi, dan Lettu Pnb M Idris. Tidak berselang lama, pesawat tersebut di-intercept atau dipotong.
Saat berada di wilayah Ambon, para penerbang Sukhoi memerintahkan pesawat asing tersebut untuk melakukan force down (mendarat darurat). Namun, pilot pesawat Australia itu tidak mengindahkan peringatan penerbang Indonesia.
Karena perintah itu tidak diindahkan, ketika memasuki wilayah udara Sulawesi, para penerbang Sukhoi mengancam akan menembak jatuh pesawat tidak berizin tersebut jika tidak segera mendarat darurat di Lanudsri.
Setelah diancam tembak itulah, akhirnya dua awak pesawat asing tersebut mendaratkan pesawat mereka di Lanudsri dengan dikawal dua unit Sukhoi.
Berdasar pantauan wartawan, setelah mendarat, dua warga asing tersebut langsung digeledah dan diamankan pihak Lanudsri. Sementara itu, pesawat yang digunakan dipasangi garis polisi oleh INAVIS Polresta Manado.
Menurut Komandan Lanudsri Kolonel Pnb Hesly Paat, pihaknya mendapatkan informasi sejak pukul 10.00 Wita.
"Sekitar pukul 11.35 pesawat asing itu mendarat di Lanudsri. Saat diperiksa, barang-barang yang mereka bawa tidak mencurigakan. Hanya ada barang pribadi," tuturnya.
Menurut Hesly, pesawat Australia itu jenis pesawat latih dan dalam kondisi baik. Dia mengatakan, dua pilot asing tersebut masih diinterogasi petugas. Kalau memang surat lengkap atau sudah ada izin dari Mabes TNI, pesawat tersebut segera terbang lagi ke tujuan awal mereka.
"Tujuan mereka hanya mengantar pesawat ke Filipina. Kemampuan terbang pesawat kira-kira enam jam dan sudah terbang sekitar empat jam," tegasnya. (gra/JPNN/c6/end)
MANADO - Sebuah pesawat milik Australia tipe Beechcraft 95 tiba-tiba melintas tanpa izin di wilayah udara RI pada Rabu (22/10). Tak pelak, petugas
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Inilah Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ada Nama Ujang Komarudin
- Fakta Baru, Zarof Ricar Bertemu Hakim Agung Soesilo Bahas Ronald Tannur, Ini yang Terjadi
- Zarof Ricar Belum Menyerahkan Uang ke Majelis Kasasi Ronald Tannur, Tetapi 1 Hakim Pernah Ditemui
- Usut Kasus Korupsi Pengadaan X-Ray Kementan, KPK Panggil Sunarto Sulai
- KPK Panggil Paman Birin
- Petani Kecil Mulai Rasakan Efek Gerakan Boikot Restoran Waralaba yang Dianggap Terafiliasi Israel