Pesawat Baru Ini Bakal Bikin Menteri Susi Lebih Banyak Hancurkan Kapal Maling Ikan
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli hari ini mengajak Menteri kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti untuk uji terbang pesawat pemantau perairan, yakni Boeing Maritime Surveillance Aircraft (MSA) N6148A.
Dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, keduanya terbang sekitar 1,5 jam ke arah selatan Pulau Jawa. Meski pesawat tersebut berbadan kecil, mantan menko perekonomian di era Gus Dur itu mengacungi jempol peralatan yang ada dalam pesawat buatan Prancis tersebut.
"Yang menarik, pesawat pengintai milik Boeing itu cukup kecil, tapi peralatannya lumayan bagus dan stabil," ujar Rizal di Jakarta, Rabu (4/11).
Kehebatan lainnya, pesawat Boeing tersebut bisa memonitor dan memantau pergerakkan kapal-kapal di perairan Indonesia, baik yang dilengkapi pemancar (transmitter) maupun yang tifak.
Dengan begitu pesawat pemantau tersebut bisa membantu pemerintah untuk menjaga laut dari ulah para pelaku illegal fishing.
"Kita bisa memantau kapal-kapal yang ada di perairan. Ini bisa menjangkau (kapal yang dilengkapi) transmitter, maupun yang tidak ada transmitter,” kata Rizal.
Biasanya kapal yang tidak memiliki transimitter adalah kapal perompak ikan Indonesia. Meskipun begitu, keberadaannya tetap bisa dimonitor. “Wilayah Indonesia timur dan barat bisa ter-cover. Sangat bermanfaat untuk memantau illegal fishing dan lebih efisien dibanding pesawat besar pengintai," kata Rizal. (chi/jpnn)
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli hari ini mengajak Menteri kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Romo Hariyanto Pimpin Misa untuk Mengenang 40 Hari Emmanuel Setiyono Meninggal Dunia
- Warga Pesisir Jakarta Diminta Waspada Banjir Rob Hingga 3 Januari 2025
- Peringatan BMKG, Waspada Cuaca Ekstrem hingga 28 Desember 2024
- 5 Berita Terpopuler: BKN Segera Umumkan Hasil Seleksi PPPK Tahap 1, tetapi Pemeringkatan Ruwet, Ribuan Honorer TMS Terseret
- Perusahaan Angkutan Umum Diminta Utamakan Aspek Keselamatan
- Hashim: Qatar dan Abu Dhabi Bakal Bantu 7 Juta Unit Perumahan