Pesawat Berangkat Tanpa Pemberitahuan, 120 Calon Penumpang Ditinggal
Yang membuat check ini lama, lanjut Rio, karena adanya gangguan pada sistem check in Lion Air sehingga menggunakan check in manual.
“Kata petugas ada gangguan server, jadi kita check in pakai manual makanya lama. Namun setelah kita check in dan naik ke ruang tunggu ternyata pesawat sudah tidak ada,” ungkapnya.
Selain Rio, tampak pula diantara 120 penumpang tersebut salah satu pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tarakan, Syamsi Sarman.
Saat dikonfirmasi ia mengatakan, dirinya yang berniat berangkat ke Jakarta untuk menghadiri kegiatan yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) RI.
“Acaranya itu jam 9 pagi, jadi karena saya terlambat hari ini mungkin saya hanya bisa ikut acaranya besok saja,” bebernya.
Ditambahkan Syamsi, dirinya sempat menanyakan mengenai standar operasional prosedur (SOP) saat pesawat akan berangkat. Padahal, biasanya selalu ada informasi dari petugas bandara tentang kondisi terbaru sebelum berangkat.
“Biasanya ada pemberitahuan kalau ada yang terlambat dan namanya dipanggil, ini tidak ada sama sekali,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bandara Juwata Tarakan, Hemi Pamuraharjo, mengatakan, ia menganggap pilot sudah melanggar prinsip tanggung jawab pengangkut.
Maskapai penerbangan Lion Air meninggalkan 120 calon penumpangnya di Bandara Juwata Tarakan, Kaltara, kemarin (11/8).
- BookCabin Ambassador Bakal Hadir di Berbagai Bandara Indonesia
- Bluebird Perkuat Surabaya sebagai Kota Strategis dengan Pertumbuhan Menjanjikan
- Mulai 20 November 2024, Lion Air Buka Rute Palembang - Denpasar
- Cuaca Buruk, Lion Air Tujuan Bengkulu Dialihkan ke Palembang
- Pelita Air Jadi Mitra Resmi Album Tur Maliq & D’Essentials
- Selama Januari-Juni 2024, KAI Daop 4 Semarang Layani 6,25 Juta Penumpang