Pesawat Dievakuasi dari Runway Bandara Sultan Thaha, Batik Air Serahkan KNKT untuk Investigasi
jpnn.com, JAMBI - Pesawat Batik Air jenis Airbus 320-200 registrasi PK-ULT dengan nomor penerbangan ID-6803 telah dievakuasi dari landasan pacu Bandar Udara Sultan Thaha, Jambi, Minggu (7/3).
Pesawat itu sebelumnya mengangkut enam awak, 114 tamu dewasa, dua anak-anak serta satu balita dari Bandara Sultan Thaha, menuju Jakarta via Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Namun, beberapa saat setelah lepas landas, pilot memutuskan melakukan return to base atau mendarat kembali ke Bandara Sultan Thaha karena terjadi persoalan teknis.
“Saat ini Airbus 320-200 registrasi PK-LUT sudah berada di landas parkir (apron),” kata Corporate Communications Strategic of Batik Air Danang Mandala Prihantoro, Minggu (7/3).
Dia menuturkan pada Minggu (7/3), progres persiapan serta pelaksanaan pemindahan posisi pesawat (evakuasi dan penarikan atau towing) di Bandara Sultan Thaha terus dilakukan melalui koordinasi dan kerja sama yang baik antara semua unit pihak yang terlibat.
Menurutnya, pada pukul 2.25 WIB, teknisi, peralatan dan perlengkapan telah tiba di Bandara Sultan Thaha.
Teknisi dan peralatan itu diterbangkan dari Batam melalui Bandara Internasional Hang Nadim, Batu Besar, Kepulauan Riau (BTH) pada pukul 1.00 WIB menggunakan Wings Air tipe pesawat ATR 72-600 penerbangan nomor IW-5030.
Pada pukul 02.26 WIB dengan kondisi hujan, posisi pesawat udara registrasi PK-LUT masih berada di landas pacu.
Upaya untuk proses pemasangan alat bantu pada roda pendaratan pesawat bagian depan dan pemindahan tetap dilaksanakan.
“Pada pukul 6.20 WIB, pemindahan posisi pesawat dari landas pacu berhasil dilakukan dengan aman dan tepat sesuai prosedur (Airbus Technical Recommendations),” ujar dia.
Batik Air senantiasa berkoordinasi dan bekerja sama dengan pengelola bandara setempat dalam hal ini PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Sultan Thaha Jambi, regulator dan instansi lainnya yang terkait dalam proses pemindahan posisi pesawat tersebut.
“Batik Air mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak internal dan eksternal yang telah bekerja sama dengan baik dalam proses pemindahan pesawat tersebut,” kata Danang.
Batik Air berkoordinasi dan menyerahkan proses investigasi atas insiden penerbangan ID-6803 kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan, serta berbagai pihak terkait, untuk nanti dapat diberikan rekomendasi kepada Batik Air.
“Batik Air meminimalisir dampak yang timbul, agar penerbangan Batik Air lainnya tidak terganggu,” pungkas Danang. (boy/jpnn)
Pesawat jenis Airbus 320-200 itu sebelumnya berada di tengah landas pacu bandara setelah return to base atau mendarat kembali ke Bandara Sultan Thaha akibat masalah teknis.
Redaktur & Reporter : Boy
- Kaesang Ajak Warga Jambi Coblos Romi Hariyanto-Sudirman
- Menjelang Natal dan Tahun Baru, Garuda Pastikan tidak Ada Kenaikan Harga Tiket
- Terjebak dalam Sumur, 4 Orang di Jambi Tewas
- Mulai 20 November 2024, Lion Air Buka Rute Palembang - Denpasar
- Brengkes Ikan, Cara Perempuan Menyangga Kebudayaan
- Pimpinan Pesantren di Jambi Diduga Melakukan Pencabulan 12 Santri