Pesawat Haji Angkut Tiga Ribu TKI Kadaluarsa
Selasa, 18 Oktober 2011 – 06:16 WIB
JAKARTA - Pada tahun-tahun sebelumnya, pesawat yang digunakan untuk mengangkut calon jamaah haji (calhaj) balik ke Indonesia dalam kondisi kosong. Namun, tahun ini pemerintah memanfaatkan sejumlah pesawat yang sudah menerbangkan calhaj untuk memulangkan tiga ribu TKI yang izin tinggalnya kadaluarsa atau overstay. Agung menuturkan, jumlah penerbangan dari bandara King Abdul Aziz Jeddah menuju Indonesia yang digunakan untuk mengangkut ribuan TKI ini diperkirakan mencapai 18 penerbangan Garuda. Pelaksanaannya sendiri, sudah disepakati pada 30 dan 31 Oktober depan. "Mudah-mudahan upaya pemulangan ini bisa berjalan lancar, sekaligus mengurangi persoalan TKI di Arab Saudi," lanjut Agung.
Kesepakatan memanfaatkan penerbangan calhaj ini diutarakan oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono setelah memimpin rakor lintas kementerian di bawah Kemenko Kesra bersama Kementerian Perhubungan dan PT Garuda Indonesia. Pertemuan kemarin (17/10) ini, dipusatkan di Kementerian Agama (Kemenag), Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
Baca Juga:
Menteri yang juga kader Partai Golkar itu menuturkan, dalam pertemuan ini juga diikuti oleh Menakertrans Muhaimin Iskandar, Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali, Menteri Kesehatan (Menkes) Endang Rahayu Sedyaningsih, serta Menteri Perhubungan (Menhub) Fredy Numberi. Agung menjelaskan, fokus pembahasan rapat koordinasi ini adalah menindaklanjuti tingginya TKI di Saudi yang telah habis masa izin tinggalnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Pada tahun-tahun sebelumnya, pesawat yang digunakan untuk mengangkut calon jamaah haji (calhaj) balik ke Indonesia dalam kondisi kosong.
BERITA TERKAIT
- Terkait Pemanggilan Beberapa Pekerja, Pertamina Patra Niaga: Hanya Sebagai Saksi
- Bantu Sesama, Bridgestone Indonesia Donasikan 860 Kantong Darah ke PMI
- KemenPAN-RB Ingatkan Instansi Tenggat Waktu Laporan Kinerja Sudah Mepet
- Kunjungi Markas Yonkav 8 Kostrad, Mentrans Iftitah: Ini Adalah Rumah Bagi Saya
- Prabowo: Pertama Kali Dalam Sejarah Republik, Kami Turunkan Biaya Naik Haji
- Bantah Isu Penamparan Karyawan, Mendiktisaintek: Kami Sedang Bersih-Bersih