Pesawat Kepresidenan Bukan untuk Pribadi SBY
Senin, 13 Februari 2012 – 22:44 WIB
JAKARTA - Polemik tentang pembelian pesawat kepresidenan 737-800 Boeing Business Jet 2 senilai 91 juta dollar AS, akhirnya memaksa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk berkomentar. SBY membantah ada kepentingan lain di akhir masa kepresidenannya dengan pembelian pesawat tersebut.
Dalam acara silahturahmi dengan wartawan kepresidenan di Istana Negara, Senin (13/2) malam, SBY membandingkan para kepala negara lain yang menghadiri pertemuan-pertemuan internasional dengan pesawat kepresidenan. Menurutnya, para pemimpin negara lain, terutama presiden, juga menggunakan pesawat bertipe sama dengan yang akan dibeli pemerintah Indonesia.
Alasannya selain efektifitas, juga terkait efesiensi anggaran. "Jika selama ini kita menyewa Garuda Indonesia, itu ongkosnya mahal. Belum lagi mengganggu jadwal penerbangan lainnya. Jadi untuk efesiensi jangka panjang, kita setuju dengan pembelian," kata SBY.
Rebcaba pembelian pesawat kepresidenan itu pun sudah melalui beberapa tahapan, termasuk melibatkan tim ahli dengan menghitung sedetail mungkin masalah anggarannya. Seluruh proses pun diminta setransparan mungkin, agar bisa diaudit.
JAKARTA - Polemik tentang pembelian pesawat kepresidenan 737-800 Boeing Business Jet 2 senilai 91 juta dollar AS, akhirnya memaksa Presiden Susilo
BERITA TERKAIT
- Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Dipecat dari Polri
- BKN Ingatkan Mulai Hari Ini Cetak Kartu Peserta Seleksi PPPK 2024
- Dijatuhi Hukuman PTDH, AKP Dadang Iskandar Diam Saat Namanya Dipanggil
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Guru PPPK Bisa Mengajar di Sekolah Swasta Mulai 2025
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Lemhannas Berharap Bisa Berkontribusi di Penyusunan Perencanaan Program Pembangunan Nasional