Pesawat Kepresidenan Jemput Aspri, Pengamat Usul Perlu Audit Penggunaan Kendaraan Negara

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti menyebut ke depan perlu diperkuat audit pada penggunaan kendaraan negara.
Pernyataan itu menyikapi peristiwa penjemputan aspri Presiden Prabowo Subianto di Bengkulu menggunakan pesawat kepresidenan.
Menurut dia, audit bisa mencegah kendaraan negara disalahgunakan, sekaligus demi mengefisiensikan keuangan negara seperti menjadi keinginan Presiden Prabowo.
"Selain dikhawatirkan ada dugaan penyimpangan penggunaan, tetapi ini juga untuk betul-betul sesuai dengan pesan dan keinginan Pak Prabowo melakukan efisiensi," kata Ray saat dihubungi, Selasa (8/4).
Sebelumnya, Prabowo sempat singgah ke Bengkulu sebelum bertolak ke Malaysia untuk kunjungan kenegaraan.
Belakangan, Prabowo singgah ke Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu dengan menumpangi pesawat kepresidenan untuk menjemput asprinya, Agung Surahman.
Ray merasa heran pesawat kepresidenan singgah dahulu di suatu tempat sebelum tiba ke lokasi tujuan awal.
"Kok, bisa pesawat kepresidenan dipakai untuk menjemput seseorang yang berada di tempat lain untuk bersama-sama berangkat ke negara lain," lanjut Ray.
Direktur LIMA Ray Rangkuti menyebut ke depan perlu diperkuat audit terhadap penggunaan kendaraan negara. Kenapa?
- Sejumlah Menteri Prabowo Silaturahmi ke Rumah Jokowi, Pengamat Ini Ungkap Hal Tak Lazim
- Ray Rangkuti Sebut Megawati Menunjukkan Kepiawaiannya dengan Didatangi Prabowo, Beda dengan Jokowi
- Ray Sebut Kabar Prabowo Jemput Aspri Lebih Mengagetkan ketimbang Dolar AS Naik Lagi
- Demi Jemput Asisten Pribadi, Prabowo Diam-Diam ke Bengkulu
- Ray Rangkuti Nilai Hasan Nasbi Layak Dicopot dari Jabatan PCO
- Ray Rangkuti Nilai Pernyataan Hasan Nasbi Tak Pantas Sebagai Pejabat Negara