Pesawat Mendarat Darurat di Pantai Ocarina Batam
jpnn.com, BATAM - Sebuah pesawat amfibi Airfast Indonesia jenis twin outer mendarat darurat di pantai Ocarina, Batam, Kepri, Sabtu (10/3) sekitar pukul 13.20 WIB.
Awak kabin dan delapan penumpang yang seluruhnya asing yakni dari Amerika Serikat, Australia dan Afrika tidka mengalami cedera alias selamat.
Menurut General Manager Bandara Hang Nadim Batam, Suwarso, pesawat amfibi baling-baling ganda PK OCK mendarat darurat karena salah satu komponen mesinnya yakni landing gear atau hidrolik roda pendaratannya mengalami kerusakan atau tak bisa terbuka.
"Pesawat buatan Amerika ini adalah pesawat carter, yang dipesan salah satu perusahaan di Singapura untuk mengangkut penumpang dari Singapura yang hendak menikmati indahnya panorama Pulau Bawah. Saat di udara semua mesin tak ada masalah, hanya saja sistem hidrolik di roda pendaratannya tak bisa terbuka saat hendak landing di Bandara Hang Nadim," ujar Suwarso.
Pilot pesawat Airfast Indonesia, lanjut Suwarso, saat berada di udara mencoba memperbaiki sistem hidrolik saat di udara melalui panel di kokpit pesawat.
Ternyata hidrolik roda pendaratan tersebut tak bisa diperbaiki dalam waktu singkat di udara.
"Dari situlah pilot memutuskan mencari alternatif pendaratan terdekat dari titik penerbangannya. Ada dua alternatif titik yang dipilih awalnya, yakni di perairan Marina dan di pantai Ocarina," terang Suwarso.
Dari dua titik alternatif pendaratan tersebut, lanjutnya, dipilihlah pantai Ocarina. Pertimbangan pilot saat itu, pantai Ocarina posisinya lebih dekat dari Bandara Hang Nadim Batam.
Sebuah pesawat amfibi Airfast Indonesia jenis twin outer mendarat darurat di pantai Ocarina, Batam, Kepri, Sabtu (10/3) sekitar pukul 13.20 WIB.
- Data Terbaru Jumlah Pelamar PPPK 2024 Tahap II Batam, Tenaga Teknis Paling Banyak
- PPPK 2024 Tahap I Kota Batam, 1.900 Honorer Lulus
- Bencana Longsor di Bukit Jodoh Batam, Delapan Rumah Rusak
- Jalan Layang Sungai Ladi Diresmikan, Kepala BP Batam: Ini Jadi Solusi Kemacetan
- Benahi Infrastruktur, BP Kembangkan Batam sebagai Destinasi Investasi Unggulan di RI
- PPPK 2024 Tahap II, 204 Tenaga Non-ASN Sudah Mendaftar