Pesawat Sriwijaya Terbang dengan Ban Kempes

jpnn.com - SORONG -- Pilot Sriwijaya Air tujuan Sorong-Makassar memutuskan kembal ke Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong. Pesawat dengan nomor penerbangan SJ 571 itu sebelumnya sudah terbang sekira 10 menit, namun akhirnya kembali karena alarm dalam pesawat terus berbunyi.
Setelah ditelisik, ternyata ban bermasalah karena tidak bisa kembali menutup. Bahkan tiga roda belakang ternyata diterbangkan dalam keadaan kempes.
Kepala Seksi (Kasi) Keamanan dan Keselamatan Penerbangan Bandara DEO, Djoko Royanto membenarkan adanya kerusakan pada roda pesawat tersebut. Kejadian itu diketahui saat pesawat sudah terbang meninggalkan Runway Bandara DEO.
Pilot kemudian melaporkan jika alarm terus berbunyi dan diketahui adanya kerusakan pada roda ban depan yang tidak bisa menutup. “Roda depan setelah terbang ternyata tidak bisa menutup, sehingga alarm terus bunyi,” tutur Djoko Riyanto, seperti dilansir Radar Sorong, Senin (20/1).
Ia juga menyebutkan, selain roda depan, tiga dari empat roda belakang pesawat juga kempes. “Demi keselamatan penumpang dan penerbangan, diputuskan untuk kembali. Pesawat kita inapkan sampai ada perbaikan,” ujarnya.
Dijelaskannya, dari laporan maskapai, pesawat Sriwijaya tujuan Makassar itu tersebut mengangkut 112 penumpang baik penumpang asal Sorong serta lanjutan. Sebelumnya, pesawat tersebut diisukan mengalami kerusakan pada satu mesinnya. Tetapi isu tersebut dibantah kasi keamanan dan keselamatan penerbangan. (reg)
SORONG -- Pilot Sriwijaya Air tujuan Sorong-Makassar memutuskan kembal ke Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong. Pesawat dengan nomor penerbangan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi