Pesawat Suporter Shakhtar Terbalik, Lima Tewas
Jumat, 15 Februari 2013 – 05:15 WIB
KIEV - Sebuah pesawat yang mengangkut suporter klub sepak bola di Ukraina mengalami musibah Rabu malam (13/2) waktu setempat atau dini hari kemarin WIB (14/2). Sedikitnya, lima orang tewas dan 12 lainnya luka. Pesawat penumpang berjenis Antonov AN-24 buatan era Uni Soviet itu terbang dari Odessa, kota pelabuhan di Laut Hitam dengan membawa 52 orang penumpang dan awak. Tetapi, seorang penumpang yang selamat menceritakan bahwa kecelakaan itu terjadi setelah pesawat mengalami kerusakan mesin. Seorang siswa sekolah pilot yang menjadi kru pesawat mengatakan bahwa salah satu mesin pesawat terbakar setelah menghantam tanah. Pesawat itu membawa pendukung tim sepak bola lokal yang hendak menonton pertandingan Shakhtar Donetsk dan Borussia Dortmund dalam laga lanjutan Liga Champions.
Pesawat milik maskapai penerbangan Southern Airlines tersebut mengalami overshot (kebablasan) ketika mendarat di Bandara Internasional Donetsk Sergey Prokofiev, sekitar 10 kilometer baratlaut Donetsk, timur Ukraina. Pesawat itu pun terbalik setelah menghantam tanah di antara dua jalur pendaratan. Selanjutnya, pesawat terbelah dan terbakar.
Baca Juga:
Ada perbedaan informasi mengenai penyebab kecelakaan tersebut. Pimpinan Pivdenni Avialinii (Southern Airlines), perusahaan pemilik pesawat tersebut, kepada televisi lokal menyebut bahwa dari penyelidikan awal, pilot seharusnya tidak memaksakan untuk mendarat karena kondisi bandara saat itu diselimuti kabut tebal.
Baca Juga:
KIEV - Sebuah pesawat yang mengangkut suporter klub sepak bola di Ukraina mengalami musibah Rabu malam (13/2) waktu setempat atau dini hari kemarin
BERITA TERKAIT
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon
- Prabowo Bertemu Sekjen PBB di Brasil, Ini yang Dibahas
- Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Ikut Nobar Laga Indonesia vs Jepang
- KBRI Dili Gelar Nobar Laga Timnas Indonesia vs Jepang
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok