Pesawat Tempur Inggris Tabrakan, 2 Tewas, 2 Hilang
Kamis, 05 Juli 2012 – 03:27 WIB
LONDON – Royal Air Force (Angkatan Udara Inggris) sedang berduka. Selasa sore lalu (3/7) dua pesawat militer milik RAF bertabrakan di udara. Akibatnya, dua awak jet tempur Tornado GR4 harus dirawat intensif di rumah sakit akibat luka parah yang mereka derita. Bahkan, kemarin dua orang itu dilaporkan meninggal Sedangkan dua personel militer lain belum ditemukan alias dilaporkan hilang.
Kemarin (4/7) RAF terpaksa menghentikan pencarian dua awak yang hilang akibat kecelakaan di kawasan Moray Firth, timur Skotlandia, tersebut. ’’Misi pencarian dan penyelamatan kami hentikan,’’ kata Fred Caygill, jubir Maritime and Coastguard Agency. Setelah menghentikan pencarian, saat ini RAF fokus pada tahap pemulihan awak.
Sebelum benar-benar menghentikan misi penyelamatan, RAF sempat menunda pencarian karena cuaca yang tidak bersahabat. Karena cuaca tidak kunjung membaik, RAF lalu memutuskan untuk menghentikan pencarian. Harapan bahwa dua awak pesawat nahas itu bakal ditemukan dalam kondisi selamat juga sangat tipis. RAF mengasumsikan dua personel yang hilang itu telah tewas.
Ian Gale, komandan pangkalan RAF di Lossiemouth, timur laut Skotlandia, menyebut tabrakan dua pesawat itu sebagai insiden yang serius. ’’Kecelakaan itu melibatkan empat orang personel dari pangkalan ini. Duka dan simpati kami mengalir pada keluarga dan kerabat korban,’’ kata dia dalam pernyataan resmi.
LONDON – Royal Air Force (Angkatan Udara Inggris) sedang berduka. Selasa sore lalu (3/7) dua pesawat militer milik RAF bertabrakan di udara.
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer