Pesawat Terakhir Pasukan AS Tinggalkan Kabul, Taliban Nyatakan Kemerdekaan Afghanistan

Ada puluhan ribu warga Afghanistan, Amerika, Australia, dan negara lainnya yang berusaha melarikan diri dari negara yang kini kembali ke tangan gerilyawan Taliban.
Bandara Internasional Hamid Karzai itu merupakan area terakhir yang dikuasai AS dalam perang 20 tahun yang merenggut lebih dari 2.400 nyawa warga AS.
Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa bandara itu sekarang tanpa pelayanan kontrol lalu-lintas udara.
Jam-jam menjelang berakhirnya misi evakuasi ditandai oleh drama yang luar biasa.
Pasukan AS menghadapi tugas berat untuk membawa pengungsi terakhir ke pesawat sementara harus mengeluarkan diri mereka sendiri dan peralatan perangnya.
Semua itu dilakukan di tengah ancaman serangan oleh kelompok teroris yang menamakan diri Negara Islam Khorasan (IS-K), yang terbukti melakukan bom diri dan sekali serangan roket.
Bom bunuh diri pada 26 Agustus telah menewaskan 13 prajurit Amerika dan 169 warga Afghanistan.
"Ancaman terhadap pasukan kami, terutama dari IS-K sangat nyata dan tragis mengakibatkan hilangnya 13 prajurit dan puluhan warga sipil Afghanistan," kata Jenderal McKenzie.
Pesawat terakhir yang mengangkut pasukan Amerika Serikat telah meninggalkan Afghanistan hari ini, sementara Taliban menyatakan negara itu akhirnya berhasil mencapai kemerdekaan
- Timnas U-17 Indonesia Tekuk Afghanistan, Nova Arianto Apresiasi Kerja Keras Pemain
- Kampanye Pemilu di Australia: Jarang Ada Spanduk, Lebih Menjual Kebijakan
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya