Pesawat TNI Jatuh Bukan Karena Masalah Anggaran Semata

Pesawat TNI Jatuh Bukan Karena Masalah Anggaran Semata
Pesawat TNI Jatuh Bukan Karena Masalah Anggaran Semata
Karenanya Dhani menyarankan pemerintah memberdayakan untuk Badan Usaha Milik Negara Strategis (BUMNIS) yang dimiliki seperti PT Pindad maupun PT PAL. Alasannya, dengan memberdayakan BUMN strategis maka ketergantungan TNI terhadap alutsista produk asing dapat dikurangi. Selain itu, katanya, persoalan pendanaan dalam pembelian alustista dari BUMNIS lebih mudah diatasi.

Dhani menuding pemerintah dalam pengadaan alutsista selama ini terlalu tergantung pada kredit ekspor. Padahal, Indonesia tidak bisa bergantung pada kredit ekspor saja. “Kredit ekspor ini bunga yang harus dibayar tinggi, sementara masa pengembaliannya juga harus cepat,” ulasnya.  "Jadi kita tidak bisa bergantung pada kredit eskpor untuk pengadaan alutsista," imbuhnya.

Seperti diketahui, kecelakaan pesawat milik TNI terjadi secara beruntun. Terakhir, sebuah helicopter milik TNI- AD jenis Bolcow-105 jatuh di Desa Situhiang, Pagelaran, Cianjur, Jawa Barat. Kecelakaan itu menewaskan tiga anggota TNI. Sebelumnya, sebuah Hercules TNI AU juga jatuh di Magetan, Jawa Timur yang menewaskan 102 penumpangnya. Sedangkan pada awal April lalu, sebuah Fokker 27 TNI AU juga bernasib naas saat hendak mendarat di Lanud Hussein Sastranegara, Bandung.(ara/jpnn)

JAKARTA – Kecelakaan beruntun yang melibatkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik TNI dinilai tidak semata-mata karena persoalan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News