Pesawat ‘Thor’ Australia Mulai Atasi Kabut Asap di Sumatera Selatan
Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia kirimkan dua pesawat tanker jenis ‘Thor’ ke Indonesia untuk bantu padamkan kabut asap di Sumatera Selatan. Pesawat Ini mampu angkut 15.000 liter air untuk padamkan titip api di provinsi itu.
Tiba di Palembang pada (14/10), dua pesawat jenis Tanker Air Lockheed L100 atau Thor dikirim Australia untuk membantu memadamkan sejumlah titik api di provinsi seluas 91.500 km persegi ini. Pada hari yang sama, pesawat pemadam itu langsung dioperasikan.
Pesawat 'Thor' yang dikirim Australia tengah memadamkan titik api di belantara Palembang. (Foto: akun twitter @DubesAustralia)
Keduanya diperbantukan bersamaan dengan pesawat pemandu jenis Turbo Commander 690B dan 7 orang dari Dinas Pemadam Kebakaran Pedesaan New South Wales (NSW) dan satu orang dari Manajemen Tanggap Darurat negara bagian Victoria.
“Kepala misi bantuan Australia ini adalah Ben Millington dari tim pemadam NSW yang nantinya berkoordinasi langsung dengan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana),” jelas Laura Kemp, Atase Pers Kedutaan Besar Australia Jakarta, ketika dihubungi Australia Plus.
Laura mengatakan, tim pemadam ini beroperasi dari Palembang dan bekerja selama seminggu.
“Mereka berpusat di Palembang hanya untuk pekan ini dan lalu kami akan mengevaluasi misinya,” terang diplomat perempuan ini.
Ia menambahkan, “Pesawat Thor mampu mengangkut 15.000 liter air yang bisa digunakan untuk memadamkan titik api yang telah dipetakan.”
Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia kirimkan dua pesawat tanker jenis ‘Thor’ ke Indonesia untuk bantu padamkan kabut asap
- Universitas Australia Akan Jadi yang Pertama Gunakan AI di Asia Pasifik
- Dunia Hari Ini: Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh Kemungkinan Ditembak Rusia
- Rencana Indonesia Bangun Pembangkit Tenaga Nuklir Dikhawatirkan Memicu Bencana
- Dunia Hari Ini: Dua Negara Bagian di Australia Berlakukan Larangan Menyalakan Api
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun