Pesepak Bola Sumut Menimba Skill Sampai ke Munchen
Fikri yang lahir 28 Oktober 2003 ini sudah mulai berlatih di SSB PTP Wilayah 1 Sumut sejak duduk kelas 3 SD.
Keinginannya menjadi Pesepak bola awalnya tak berjalan mulus karena sempat dilarang orang tuanya. Namun, dia berlatih dan bekerja keras dan berhasil meyakinkan orang tua yaitu Fadil Daulay (alm) dan Fatmawati.
Keberhasilan ini juga membuat sang ibunya, Fatmati bangga. Namun, dia menekankan agar putratetap rendah hati dan selalu ingat ibadah.
“Enggak kebayang juga dia bisa main bola karena dia anaknya manja. Saya sempat larang main bola karena takut cedera, tapi kalau sudah main bola susah dilarannya. Ya saya cuma pesan agar dia tetap disiplin dan latihan terus terutama ingat ibadah,” ungkap Fatma.
Sementara itu, Pelatih SSB PTP Wilayah 1 Sumut, Harris Nasution mengaku tak heran bila Fikri terpilih. Jejak Fikri sebagai pemain binaan cukup bagus karena pernah bermain di liga kelompok umur skala nasional.
“Dia punya skill, stamina yang bagus. Kurangnya cuma dia tempramen. Dari umur 7 tahun skill dia sudah kelihatan, mungkin faktor depan rumahnya itu lapangan bola,” pungkasnya. (*/nin)
Pesepakbola bertalenta asal Medan, Sumatera Utara kembali mencuat ke permukaan.
Redaktur & Reporter : Budi
- PPI Munich Gelar Sports and Culinary Festival Perdana di Munich
- Duka di Balik Kemenangan Bayern Munchen Atas Benfica
- Hasil Liga Champions: Duo Madrid Terkapar, Munchen Juga Nestapa
- Madrid vs Munchen: Memori 12 Tahun Silam Gagal Terulang
- Gol Semata Wayang Bawa Bayern Munchen Singkirkan Arsenal
- Lazio vs Munchen: Amarah Thomas Tuchel dengan Kartu Merah Dayot Upamecano