Peserta AYEP Rasakan Masakan Bubur Pedas Kalimantan Barat

Peserta AYEP Rasakan Masakan Bubur Pedas Kalimantan Barat
Peserta AYEP Rasakan Masakan Bubur Pedas Kalimantan Barat

Para peserta pertukaran pemuda Australia Indonesia atau AIYEP mendapatkan pengalaman kuliner yang luar biasa saat tinggal bersama keluarga angkat mereka di desa Sambas, Kalimantan Barat. Salah satunya dalah mencoba makanan bubur pedas, yang menjadi kekhasan desa tersebut. Ada sejarah dan hikmah dari bubur pedas.

Ribuan tahun yang lalu, manusia melakukan perjalanan ke seluruh pelosok dunia dengan mengkonsumsi makanan yang berbeda.

Beberapa dari mereka ada yang memilih gandum, hingga akhirnya menyadari jika sulit dikunyah. Kemudian gandum ini mereka tumbuk dan campur dengan air, bagi kita sekarang, pastinya bukan jenis makanan yang ingin dimakan sepertinya.

Hingga kemudian manusia pada waktu itu sadar jika makanan yang dipanggang terasa jauh lebih enak. Mereka pulai membuat adonan gandum, yang dikeringkan, kemudian dipanggang.

Lalu ada seorang warga Mesir yang lupa mengeringkan adonan gandum, hingga akhirnya menjadi fermentasi. Tapi ketika mereka coba panggang, rasanya jauh lebih baik! Lembut dan lebih mudah dikunyah. Inilah dari mana roti berasal.

Selalu ada cerita di balik makanan. Beberapa kemudian dicatat sebagai bagian dari sejarah makanan, ada juga yang tetap tidak diketahui sampai sekarang.

Peserta program pertukaran pemuda Australia dan Indonesia, atau Australia Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) 2015-206 baru saja menyelesaikan tugas di Desa Sambas, Kalimantan Barat. 

Bagi peserta program asal Indonesia, memakan makanan Indonesia tentunya sudah biasa. Kita terbiasa dengan makanan yang pedas dan digoreng makanan, termasuk makanan yang memiliki aroma menyengat, seperti jengkol dan petai.

Para peserta pertukaran pemuda Australia Indonesia atau AIYEP mendapatkan pengalaman kuliner yang luar biasa saat tinggal bersama keluarga angkat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News