Peserta AYEP Rasakan Masakan Bubur Pedas Kalimantan Barat
Tapi Indonesia memiliki memiliki keberagaman yang sangat luar biasa dalam budaya, kebiasaan, dan tentu saja makanan.
Suatu hari semangkuk bubur, yang diberi nama 'bubur pedas' disajikan oleh ibu angkat saya di Desa Sambas. Saya dan rekan saya asal Australia, Betsy, harus merasakannya.
Tapi ternyata tidak hanya kami berdua. hampir keluarga angkat dari peserta program pertukaran di Desa Sambas menghidangkan bubur pedas ini. Tentunya sesuatu yang harus dicoba, bukan?
Rupayanya bubur pedas adalah masakan tradisional di desa ini.
Saat pertama kali melihatnya, bubur ini seperti kombinasi sayur-sayuran, dengan bumbu-bumbu lembek berwarna abu-abu, yang mungkin Anda pikir perlu dibuang karena tampilannya seperti bubur yang sudah basi.
Bubur pedas. Foto: Risni Sandra.
Tapi bubur ini memiliki aroma yang unik, berasal dari daun kesum, atau dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan sebutan 'mint Vietnam'. 'hot mint', 'praew leaf', 'laksa leaf', banyak sekali sebutannya untuk satu tumbuhan. Di Thailand daun ini lebih dikenal dengan istilah Phak Phai.
Awalnya saya merasa ragu-ragu untyk menuangkan sesendok bubur ini ke piring saya. Percayalah, tampilannya tidak terlalu mengunggah selera.
Para peserta pertukaran pemuda Australia Indonesia atau AIYEP mendapatkan pengalaman kuliner yang luar biasa saat tinggal bersama keluarga angkat
- Prabowo Targetkan Indonesia Swasembada Pangan, Bagaimana Reaksi Australia?
- Dunia Hari Ini: Calon Pengganti Pemimpin Hizbullah Tewas Dibunuh
- Dunia Hari Ini: Respon Inggris Setelah Senator Aborigin Sebut Charles 'Bukan Raja Kami'
- Dua Pemegang WHV Asal Indonesia Meninggal di Australia Barat
- Alasan Perdagangan Bayi dan Anak di Indonesia Sulit Diberantas
- Warga Mengerubuti Hotel Tempat Liam Payne Ditemukan Meninggal