Peserta AYEP Rasakan Masakan Bubur Pedas Kalimantan Barat
Kemudian, aku memakannya... dan mengejutkan, rasanya enak sekali!
Rupanya karena beras, santan, daging, dan berbagai jenis sayuran dicampur menjadi satu, saya kemudian menyadari dari mana warna abu-abu ini berasal.
Saya kemudian ingat cerita seorang pemuda Kalimantan Barat, bernama James. Ia pernah hadir saat kegiatan orientasi peserta AIYEP di Pontianak, sebelum kami pergi ke berangkat ke Desa Sambas, di minggu kedua bulan Desember lalu. Ia berbagi pengetahuan soal pengelolaan air.
"Ketika Anda pergi ke Sambas, warga di sana akan menghidangkan bubur pedas kepada Anda, apa Anda pernah mencoba sebelumnya?" tanya James kepada kami.
Ia pun lalu menjelaskan dari mana sejarah bubur pedas ini berasal.
Saat peserta pertukarang pemudia mencoba memakan bubur pedas. Foto: Liam Taylor.
Dahulu, ketika warga desa Sambas mengalami kesulitan, mereka kehabisan makanan dan menyebabkan kelaparan.
Satu-satunya cara untuk bertahan hidup adalah mengkonsumsi makanan apa saja yang mereka bisa konsumsi. Tetapi, tetap mereka membutuhkan cakupan semua nutrisi agar mereka kuat bekerja dan melakukan banyak kegiatan lainnya.
Para peserta pertukaran pemuda Australia Indonesia atau AIYEP mendapatkan pengalaman kuliner yang luar biasa saat tinggal bersama keluarga angkat
- Prabowo Targetkan Indonesia Swasembada Pangan, Bagaimana Reaksi Australia?
- Dunia Hari Ini: Calon Pengganti Pemimpin Hizbullah Tewas Dibunuh
- Dunia Hari Ini: Respon Inggris Setelah Senator Aborigin Sebut Charles 'Bukan Raja Kami'
- Dua Pemegang WHV Asal Indonesia Meninggal di Australia Barat
- Alasan Perdagangan Bayi dan Anak di Indonesia Sulit Diberantas
- Warga Mengerubuti Hotel Tempat Liam Payne Ditemukan Meninggal