Peserta Jaminan Kesehatan Nasional di Jateng-DIY Capai 41,5 Juta Jiwa
Dalam analisis yang dilakukan, kondisi ekonomi peserta JKN yang berbeda-beda menjadi penyebabnya. Pihaknya pun tak menampik kondisi tersebut. Mulyo menyebut idealnya seluruh peserta yang terdaftar harus aktif, dan membayar.
Inilah yang menjadi tantangan terberat untuk meningkatkan keaktifan peserta JKN. Melihat tahun lalu sebesar 78 persen, pada tahun ini pihaknya berupaya bisa mencapai 80 persen peserta aktif. Langkah ini akan terus dilakukan secara bertahap hingga keseluruhan peserta aktif.
"Sebenarnya yang menjadi tantangan saat ini adalah sisi keaktifan, jadi, setiap penduduk harus terlindungi. Ketika sewaktu-waktu perlu biaya pelayanan kesehatan tidak perlu melalukan proses yang lain, langsung aktif bisa datang," katanya.
Tantangan berikutnya terkait dengan biaya pelayanan kesehatan yang pasti terus meningkat. Kondisi ini seharusnya selaras dengan masuknya iuran kepesertaan JKN. Pihaknya menyatakan edukasi akan terus dilakukan secara masif.
"Terutama peserta-peserta yang merasa sehat misalnya, mereka berpikir sehat ngapain bayar iuran, ini tantangan-tantangan kami adalah di situ. Menyadarkan asuransi bukan saat ini digunakan, tetapi mempersiapkan diri dan keluarga ketika ada risiko sakit," katanya.
Dalam kurun 2024, BPJS Kesehatan telah menggelontorkan dana senilai Rp 29,7 triliun kepada fasilitas kesehatan di wilayah Jateng dan DIY. Angka itu tak sesuai hitung-hitungan yang telah dilakukan, yaitu Rp 17,4 triliun.
Mulyo menjelaskan perbedaan tersebut tak menjadi masalah. Pasalnya konsep JKN ialah gotong royong secara nasional. Perbedaan penghitungan dengan pembayaran klaim itu disebabkan oleh jumlah peserta JKN tidak hanya mencakup dari Jateng-DIY saja.
"Kami melihatnya biaya pelayanan kesehatan yang kami bayarkan di Jateng-DIY adalah untuk seluruh peserta dari berbagai daerah yang berada di Jateng-DIY. Jadi, tidak bisa dikatakan defisit karena konsep JKN gotong royong secara nasional," ujarnya.
BPJS Kesehatan mencatat peserta JKN di Jateng-DIY mencapai 41,5 juta jiwa sepanjang tahun 2024.
- BPJS Kesehatan Jateng-DIY Bayar Klaim Rp 29,7 Triliun pada 2024
- Harvey Moeis & Sandra Dewi Terima Bantuan Iuran BPJS, Pemprov DKI Angkat Bicara
- BPJS Kesehatan Bantah Defisit dan Klaim DJS Masih Sehat
- Habiskan Rp 1,9 Triliun, Penyakit Ginjal Dinilai Jadi Beban BPJS Kesehatan
- Indonesia Re-BPJS Kesehatan Bahas Pencegahan Kecurangan Klaim dan Penanganan Fraud
- BPJS Ketenagakerjaan Gelar Social Security Summit 2024