Peserta Seleksi Usulkan KY Punya Jubir
Senin, 27 September 2010 – 05:05 WIB

Peserta Seleksi Usulkan KY Punya Jubir
Dalam pengawasan atas hakim, kata Suparman, hubungan KY dan Mahkamah Agung (MA) sering tidak harmonis. Dua lembaga itu acap terlibat perang pernyataan di media. Dia menilai ketidakharmonisan tersebut disebabkan adanya persoalan undang-undang yang mengatur kewenangan kedua institusi. Selain itu, dua lembaga tersebut jarang bertemu dalam forum nonformal. "Ini perlu dibenahi," katanya.
Baca Juga:
Di bagian lain, Direktur Indonesian Legal Roundtable Asep Rahmat Fajar menilai, dominasi akademisi di antara 14 calon anggota KY merupakan kemajuan. Sembilan calon anggota KY merupakan akademisi bidang hukum. Itu menunjukkan bahwa akademisi telah ambil bagian dalam upaya penegakan hukum. "Mereka mulai keluar kampus dan ikut andil dalam pengawasan peradilan," katanya.
Namun, dia menilai akademisi punya kelemahan. Mereka cenderung normatif dalam menilai perkara. Akibatnya, mereka melihat hukum dari kacamata formal. Padahal, kata dia, hukum juga harus dilihat secara menyeluruh. "Kami juga khawatir gebrakan dari para akademisi kurang karena mereka cenderung birokratis," tuturnya. (aga/dwi)
JAKARTA - Jelang tes kelayakan dan kepatutan (fit & proper test) di DPR, calon anggota Komisi Yudisial (KY) melempar wacana perbaikan terhadap
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Waspada Hujan Hari Ini di Sejumlah Wilayah di Indonesia
- 5 Berita Terpopuler: Revisi UU ASN Mengubah Sesuatu, Ada Pasal yang Dipersoalkan, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Ma'ruf Amin Sebut Lebih Baik Kirim Bantuan Ketimbang Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia
- Muncul Penolakan Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional, Mensos Merespons Begini
- Cak Imin: Tadi Presiden juga Menelepon Saya
- Pernyataan Terbaru Mensos soal Soeharto Pahlawan Nasional