Peserta Sespimmen Menghadap ke Jokowi, Pengamat: Berisiko Ganggu Wibawa Prabowo

Peserta Sespimmen Menghadap ke Jokowi, Pengamat: Berisiko Ganggu Wibawa Prabowo
Presiden ke-7 RI Jokowi memberikan keterangan kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Kamis (6/3/2025). ANTARA/Aris Wasita

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai aneh melihat sejumlah elite politik sampai peserta Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Serdik Sespimmen) ke kediaman Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) di Solo, Jawa Tengah.

"Festival kedekatan Jokowi dengan pejabat elite, hingga penegak hukum, meskipun dia (Jokowi, red) bukan lagi berkuasa memang janggal," kata dia melalui layanan pesan, Senin (21/4).

Dedi mengatakan kredibilitas Presiden RI Prabowo Subianto berpotensi terganggu melihat langkah elite politik sampai Serdik Sespimmen merapat ke kediaman Jokowi.

"Bagi masyarakat biasa yang terus mengunjungi Jokowi mungkin tidak menjadi soal, tetapi kelompok elite semacam ini beresiko mengganggu wibawa Presiden," kata dia.

Dedi mengatakan Presiden kelima dan keenam RI Megawati Soekarnoputri serta Susilo Bambang (SBY) saja tidak berlaku demikian dengan terus menerima elite politik sampai pejabat Polri.

Dia pun menduga Jokowi mengidap gangguan kejiwaan setelah tidak lagi menjabat Presiden RI digantikan Prabowo.

"SBY dan Megawati tidak melakukan itu, bisa jadi Jokowi dihinggapi post power syndrom, merasa masih berkuasa dan memang menyukai di puji berlebihan," kata Dedi.

Sebelumnya, sejumlah peserta Serdik Sespimmen Polri Pendidikan Reguler (Dikreg) ke-65 bersilaturahmi dengan Jokowi di kediaman eks Gubernur Jakarta itu, Solo, Jawa Tengah, Kamis (17/4).

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai hal ini berpotensi menganggu wibawa Presiden RI Prabowo Subianto.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News