Peserta UN Curang Ditemukan di Indramayu, Garut dan Jakarta
jpnn.com - JAKARTA - Hari pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA, MA dan SMK yang dimulai hari ini bisa dibilang lancar dari segi pelaksanaan, meski masih terjadi kekurangan soal dalam skala kecil di beberapa daerah.
Nah, persoalan justru terjadi di antara peserta ujian. Laporan yang diterima Posko Pengaduan UN Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyebutkan, adanya peserta UN yang menyimpan kunci jawaban dalam handphone (HP).
Sekretaris Jenderal FSGI, Retno Listyarti saat dihubungi JPNN, Senin (14/4) mengatakan, laporan adanya kunci jawaban di HP siswa diterima dari relawan FSGI di Indramayu, Garut dan Jakarta.
"Laporan yang masuk dari Indramayu, Garut, Jakarta, terkait pengawas yang menemukan HP di meja anak-anak, ditaruh di tempat pensil, di dalamnya ada kunci jawaban," beber Retno.
Menurutnya, saat ditemukan pengawas, ada sebagian anak yang sudah membuka HP dan melihat kunci jawaban itu. Namun mereka belum sempat menyalinnya. Ada juga peserta yang belum melihat kunci jawaban yang ada di HP-nya.
"Ada juga yang belum membuka dan tertangkap oleh pengawas. Setelah melihat isinya, ternyata ada kunci jawaban Babasa Indonesia," jelasnya.
Sementara itu, ada siswa lain yang kedapatan memiliki kunci jawaban soal mata pelajaran Gerografi yang diujikan pada sesi kedua jurusan IPS.
"Jadi 20 paket (soal) ada semua (kunci jawabannya). Itu pelajaran Geografi, pelajaran kedua IPS," ujar Retno.
JAKARTA - Hari pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA, MA dan SMK yang dimulai hari ini bisa dibilang lancar dari segi pelaksanaan, meski masih
- 145 Sekolah Belum Finalisasi PDSS, Ribuan Siswa Terancam Gagal SNBP
- Pendaftaran KIP Kuliah 2025 Dibuka, Cermati Syarat & Mekanisme Pendaftarannya
- Mendikdasmen Akui Guru Tak Tergantikan Teknologi, Ada Kabar Gembira Bagi yang Belum Sarjana
- Dosen dan Mahasiswa HI Paramadina Kolaborasi Luncurkan Buku Terbaru
- SMP SIS Cilegon Jadi Sekolah Pertama Berstandar Internasional di Banten Utara
- UAC Mojokerto Perkuat Kolaborasi Pemerintah dan Akademisi dalam ICORCS 2025