Peserta WHV Mungkin Tak Lagi Butuh Petani Setelah Aturan Visa Diubah

Peserta WHV Mungkin Tak Lagi Butuh Petani Setelah Aturan Visa Diubah
Pelonggaran syarat perpanjangan Working Holiday Visa yang tidak mewajibkan lagi ke wilayah regional kini disesalkan oleh kalangan petani Australia. (Supplied: Merle Quaak)

Tenaga kerja lokal masuk

Di daerah pertanian Townsville, manajer perkebunan nanas, labu dan melon, Rian Pace, mengatakan sektor ini memiliki banyak hal untuk ditawarkan kepada para 'backpacker' yang ingin mendapatkan perpanjangan visa.

“Perubahan kebijakan selalu menjadi perhatian, tapi kami yakin dengan apa yang dapat kami tawarkan kepada 'backpacker', yaitu 88 hari kerja berturut-turut untuk menyelesaikan pekerjaan mereka,” kata Rian.

"Untuk perhotelan atau pariwisata, saya tidak tahu apakah mereka memiliki kontinuitas pekerjaan seperti itu," tambahnya.

Perkebunan ini melakukan perubahan signifikan pada tenaga kerjanya selama beberapa bulan terakhir, dengan memasukkan lebih banyak pekerja lokal.

"Akibat kekurangan backpacker, kami telah melakukan perubahan," ujar Rian.

"Masalahnya warga setempat tadinya tidak begitu mencari pekerjaan tapi tampaknya kini telah berubah," katanya.

"Sebelum COVID, proporsinya 60/40 pekerja backpacker dan lokal. Sekarang 80 persen pekerja lokal, 20 persen backpacker," jelasnya.

Ia mengaku tidak tahu pasti alasan meningkatnya pekerja lokal saat ini, namun memperkirakan berakhirnya tunjangan JobKeeper turut berpengaruh.

Sekarang peserta WHV tidak diwajibkan lagi bekerja di sektor pertanian, jika mereka mau memperpanjang izin tinggal dan kerja di Australia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News