Pesisir Sumatera Dibawah Ancaman
Penanggulangan Bencana Harga Mati
Sabtu, 30 Oktober 2010 – 06:06 WIB
Menurutnya, resiko bencana gempa bumi di Sumbar sangat tinggi dalam kurun waktu 20 tahun ke depan dari saat ini. Saat terjadi bencana besar, Harmensyah sadar terjadi Disfungsi berbagai sarana dan prasarana. Baik, komunikasi, transportasi, BBM, listrik, air bersih yang diperlukan dalam peringatan dini dan operasi tanggap darurat bencana.
Makanya, untuk jangka pendek dalam rangka memberikan perlindungan, penyelamatan, pertolongan, pemulihan masyarakat di daerah bencana agar terlaksana secara cepat dan tepat sasaran, sistem pemberitahuan dini seperti sirine dan alarm bencana lainnya perlu ada. Saat ini, menurut Kabid Kegawatdaruratan dan Logistik BPBD Sumbar Ade Edward, sepanjang pantai Sumbar hanya ada enam alat early warning system itu.
Makanya, di tahun depan akan ada tambahan alat pemberitahuan dini dengan sistem yang lebih baik lebih banyak. Tak kurang dari Rp1,6 miliar siap dikucurkan untuk menyiapkan sistem pemberitahuan dini tersebut. Soal sistem, menurutnya akan lebih sederhana dari sebelumnya. "Yakni dengan penyebaran lebih banyak dan jangkauan pemberitahuannya luas hingga kabupaten dan kota, kecamatan, nagari atau desa di daerah terancam bencana," sebutnya.
Sementara, Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Sumbar Zainal mengatakan, pemerintah telah mencoba berbuat optimal untuk mitigasi bencana. Makanya, saat ini ia mendorong semua elemen masyarakat dan pemerintah terkait pengurangan resiko yang belum optimal itu. "Jika ada kendala dari masyarakatnya, seperti pembebasan lahan untuk jalur evakuasi atau shelter dan sulit dalam pendekatan, kami dari forum siap membantu," ujarnya.
PADANG -- Potensi gempa berkekuatan besar berikut tsunami diprediksi belum berlalu. Meski sebagian Kepulauan Mentawai lesap, tidak berarti pesisir
BERITA TERKAIT
- Jika Koridor 1 Transjakarta Dihapus, Harga Tiket MRT Jakarta Bakal Disesuaikan
- Pemkab Biak Numfor Merealisasikan Pembayaran Tunjangan Sertifikasi Guru 2024
- Arus Mudik Nataru, KM Labobar Angkut 20 Ribu Penumpang di Papua
- Juhana: Jangan Sampai Ada Kisah Oemar Bakri di Kota Bogor
- AQUA Elektronik Menyalurkan Bantuan Kepada Korban Bencana Alam di Sukabumi
- Penikam dan Penggorok Leher Guru di Kampar Tertangkap