Pesona Filsafat Pythagoras
Selasa, 14 Mei 2019 – 23:15 WIB

Lukisan Pythagoras sedang mengajar ilmu filsafat dari abad 20. Sebagian besar muridnya perempuan. Foto: Capture laman Google.
Ahli matematika legendaris dari Yunani, Eukleides (300 SM) dalam buku Elementa terang-terangan mengakui separuh dari ilmunya berasal dari ajaran Pythagoras.
Meski yang paling terkenal teori siku-siku. Bahwa kuadrat dari dua sisi suatu segitiga siku-siku sama dengan kuadrat dari sisi ketiga, yang hingga kini masih dipelajari di sekolah-sekolah dunia, termasuk Indonesia.
Ilmu lain dari warisan padepokan filsafat Pythagoras yang akrab dengan keseharian manusia adalah penemuan nada-nada musik, yang hakekatnya terdapat dalam angka-angka.
“Sifat angka-angka mustahil mengandung ketidakbenaran. Padepokan Pythagoras benar telah ditelan bumi, namun ajaran filsafat angkanya tidak pernah mati. Tetap mempesona dan penuh keajaiban,” demikian kesimpulan Suhening. (wow/jpnn)
Pythagoras bukan hanya ahli matematika. Dia filusuf yang berlawan dengan rezim tiran. Seabad sebelum Socrates.
Redaktur & Reporter : Wenri
BERITA TERKAIT
- Serangan Umum 1 Maret, Klaim & Versi (daripada) Soeharto
- Bangsa Pelupa dan Pemaaf, Sebuah Refleksi Tentang Karakter Kolektif Indonesia
- Sejarah Etnik Simalungun dan Kepahlawanan Rondahaim Saragih
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- Memperingati Kudatuli, PDIP Bersama Korban Rezim Otoriter Tabur Bunga di Kantor Partai
- Festival Maek 2024 Akhirnya Digelar, Kenalkan Sejarah Megalitikum di Minangkabau