Pesona Memudar, Macron Mulai Ditinggal Sekutu
jpnn.com, PARIS - Emmanuel Macron baru menjabat presiden Prancis selama 16 bulan. Dalam tiga bulan terakhir, tiga sekutunya meninggalkan kabinet yang dia pimpin. Popularitas presiden termuda Negeri Menara Eiffel itu juga terus turun.
Terakhir, popularitasnya berkisar 30 persen. Padahal, tahun lalu reputasinya masih berada di kisaran 60 persen.
"Rakyat Prancis dan penduduk Lyon butuh kejelasan. Karena itulah, saya mengundurkan diri," kata Gerard Collomb sebagaimana dilansir Reuters pada Selasa (2/10).
Collomb adalah menteri ketiga yang meninggalkan kabinet Macron. Politikus 71 tahun tersebut meletakkan jabatannya sebagai menteri dalam negeri.
Sebenarnya Collomb sudah menyampaikan pengunduran dirinya pada Senin (1/10). Namun, saat itu Macron menolak mentah-mentah permohonannya. Suami Brigitte itu tidak mau Collomb meninggalkan kabinet. Dia berusaha membujuk tokoh senior Partai Sosialis tersebut untuk bertahan.
Hanya dalam waktu kurang dari 24 jam, Collomb kembali menyampaikan pengunduran dirinya kepada Macron. "Saya harus tetap mundur," tegasnya. Kali ini Macron mengabulkannya.
Di hadapan media, Collomb menyatakan akan maju dalam pemilihan wali kota Lyon pada 2019. Dia tidak mau memanfaatkan posisinya sebagai menteri dalam kampanye calon wali kota.
Karena itulah, dia memilih untuk mundur. "Saya tak mau pencalonan ini malah bikin pamor Kementerian Dalam Negeri jatuh," ujar pria yang pernah 16 tahun menjadi wali kota Lyon tersebut.
Emmanuel Macron baru menjabat presiden Prancis selama 16 bulan. Kini, popularitas presiden termuda dalam sejarah Prancis itu terus turun.
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Kembangkan Bisnis, Anak Usaha ABMM Akuisisi Perusahaan Logistik Global Asal Prancis
- Emmanuel Macron Sebut Uni Eropa Perlu Mempertimbangkan Kembali Hubungan dengan Rusia
- UEFA Nations League: Italia Ganyang Prancis, Israel Hancur
- Pendiri Telegram Pavel Durov Ditangkap, Sekarang Kakaknya Juga Diburu Prancis
- Thierry Henry Mundur dari Pelatih Timnas U-23 Prancis