Pesparani Membawa Semangat Perdamaian di Tengah Hidup Keberagaman dan Kebangsaan

Pesparani Membawa Semangat Perdamaian di Tengah Hidup Keberagaman dan Kebangsaan
Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Antar Agama dan Kemasyarakatan (HAAK) Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Romo Agustinus Heri Wibowo, Pr. Foto: Friederich Batari/JPNN.com

Menurut Romo Heri, jika semua cinta tanah air maka ada titik temu. Kalau berbicara doktrin-doktrin agama, pasti itu wilayah rumah tangga masing-masing, tetapi gerak ekspresi iman dari seluruh ajaran agama adalah kemanusiaan dan cinta tanah air.

“Itu kiranya menjadi titik temua,” ujar Romo Heri.

Selain itu, menurut Romo Heri, aspek lingkungan hidup juga menjadi aspek penting. Oleh karena itu, selama pelaksanaan Pesparani,  komunitas Ladato Si berupaya mewujudkan Pesparani tanpa sampah.

“Itu titik temu, ya, kebangsaan, kemanusiaan dan lingkungan hidup. Kalau orang berbicara itu, apapun suku, agama, ras dan golongannya, parti setuju,” tegas Romo Heri.

Romo Heri menekankan kalau berbicara doktrin dan adat-istiadat masing-masing agama merupakan ruang dan nilai privat mereka. Namun, ruang privat itu mewujud dalam ruang realitas, yaitu perjumpaan.

“Jadi, Pesparani ini terjadi perjumpaan lintas keanekaragaman dari 38 provinsi. Semua berkumpul di Jakarta jadi satu,” ujar Romo Heri.

Romo Heri menambahkan Pesparani ini merupakan puncak dan sumber karena mereka sudah berproses dari di lokal, tempat masing-masing.

“Hal itu itu ditampakkan dalam kebersamaan yang lebih luas di Jakarta ini,” katanya.

Sekretaris Eksekutif Komisi HAAK KWI Romo Agustinus Heri Wibowo mengatakan Pesparanimau membawa semangat perdamaian di tengah hidup keberagaman dan kebangsaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News