Pesta Manis, Lalu Inter Segera Menangis
Senin, 24 Mei 2010 – 10:53 WIB
INTER Milan boleh saja berpesta habis-habisan, pasca kesuksesan mereka meraih trofi Liga Champions yang sudah dinanti-nantikan 45 tahun lamanya. Plus, keberadaan dua gelar sebelumnya - Coppa Italia dan scudetto Serie A 2009/2010 - yang juga sudah dalam genggaman. "Saya sudah mengantar Inter dan Italia mencetak sejarah. Kemenangan Porto di final Liga Champions 2004 adalah game terakhir saya di Porto. Dan final tadi (kemarin, Red), juga hampir pasti menjadi laga terakhir saya di Inter," tegas Mourinho kepada RAI. "Saya sangat bahagia bisa tinggal di Inter, tapi saya harus mempertimbangkan masa depan saya," lanjutnya.
Tapi kini, mereka harus siap-siap menangis. Ya, pasalnya, sinyal kepergian pria yang menjadi otak dari kesuksesan Samuel Eto'o dkk pada musim ini tersebut, Jose Mourinho, sudah semakin menguat. Pekan ini, pria asal Portugal itu bakal melakoni pembicaraan dengan Real Madrid.
Baca Juga:
Allenatore berusia 47 tahun itu secara eksplisit sudah mengucapkan selamat tinggal kepada Inter, dalam konferensi pers resmi usai laga kemarin. Dua harian olahraga Spanyol, AS dan Marca, bahkan mengklaim bahwa Mourinho sudah setuju untuk meneken kontrak berdurasi empat musim dengan Real yang bernilai EUR 10 juta per tahun.
Baca Juga:
INTER Milan boleh saja berpesta habis-habisan, pasca kesuksesan mereka meraih trofi Liga Champions yang sudah dinanti-nantikan 45 tahun lamanya.
BERITA TERKAIT
- Tekad Gervane Kastaneer Persembahkan Trofi Juara Bersama Persib
- Marc Klok Dukung Patrick Kluivert Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Ini Alasannya
- Penyebab Patrick Kluivert Membawa Alex Pastoor dan Denny Landzaat ke Timnas Indonesia
- Persebaya Datang ke Solo dengan Pasukan Mengerikan
- MotoGP 2025: Tim Milik Valentino Rossi Akan Launching di Jakarta, Catat Tanggalnya
- Pesan Pertama Patrick Kluivert Setelah Ditunjuk Sebagai Pelatih Timnas Indonesia